Selasa 05 Jan 2016 20:48 WIB

Romi: Konfik PPP Diselesaikan Tahun Ini

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuziy (Romi) memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan terkait putusan Mahkama Agung (MA) usai menghadiri seminar di Kampus UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/10).
Foto: Antara//Muhammad Iqbal
Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuziy (Romi) memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan terkait putusan Mahkama Agung (MA) usai menghadiri seminar di Kampus UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy (Romi) menegaskan penyelesaian konflik internal partainya akan diselesaikan tahun ini. Menurutnya, dualisme PPP akan selesai dengan semangat kebersamaan antarkader partai berlambang Ka’bah tersebut.

“Konflik PPP akan diselesaikan 2016 ini, dengan semangat kebersamaan,” kata dia saat memberi pidato politik di tasyakuran hari lahir (harlah) PPP ke-43, Selasa (5/1).

Romi mengatakan, konflik internal yang dialami oleh PPP sejauh ini justru membuat partai ini semakin populer. Hal itu tergantung pada manajemen konflik yang dilakukan oleh dua pihak yang sedang berkonflik. Dalam manajemen konflik, ada batas titik konflik harus dapat diselesaikan. Yaitu selama rentang waktu 2 tahun. 

Hingga saat ini, kata Romi, konflik yang muncul di internal PPP justru lebih membuat tingkat elektabilitas PPP semakin naik. Hal itu dibukitikan dalam survei yang dilakukan selama setahun konflik internal. 

Dari hasil survei tingkat elektabilitas, rangking PPP naik dari urutan 10 menjadi urutan ke-6 partai paling populer di mata masyarakat. Namun, kondisi konflik harus diselesaikan menginjak usia konflik 2 tahun.

“Selesai tidaknya konflik tergantung dari semua pihak ingin bersatu atau tidak,” tegas Romi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement