Rabu 06 Jan 2016 00:10 WIB

Tiap Pekan Ada Warga Inggris di Cambridge Jadi Mualaf

Jadwal shalat dan kajian di Masjid Abu Bakr Cambridge, Inggris. Di masjid ini setiap pekan ada warga Inggris yang menyatakan diri masuk Islam.
Foto: Dok SBBI
Jadwal shalat dan kajian di Masjid Abu Bakr Cambridge, Inggris. Di masjid ini setiap pekan ada warga Inggris yang menyatakan diri masuk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Sebanyak 24 siswa kelas internasional SMP dan SMA Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, melakukan //home stay// selama dua pekan  di Cambridge, Inggris, akhir November  hingga awal Desember silam.

Menurut salah satu guru pembimbing home stay tersebut Haposan Andi, selama di Cambridge, para siswa tersebut tidak hanya belajar di kampus Language Studies International (LSI) Cambridge, bersosialisasi dengan masyarakat setempat, dan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Cambridge, Oxford dan London.

"Mereka juga menimba pengalaman menunaikan ibadah shalat fardhu, termasuk shalat Jumat, baik  di rumah host family masing-masing maupun di Masjid Abu Bakr Cambridge," kata Andi, Selasa (5/1).

Salah satu hal yang sangat menarik, ujar Andi, antusiasme warga Cambridge untuk mempelajari agama Islam cukup tinggi. Setiap Sabtu dan Ahad, masjid ini selalu mendapat kunjungan dari para peneliti kajian agama, sekolah-sekolah, maupun masyarakat umum yang sengaja datang untuk mempelajari agama Islam.

“Setiap acara kajian Islam selalu dipenuhi jamaah yang berasal dari berbagai negara, seperti Bangladesh, Malaysia, Singapura, Brunai, dan Inggris,” tuturnya.

Setiap pekan selalu ada warga Cambridge yang mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi mualaf. “Alasan mereka masuk Islam terutama karena mereka melihat bahwa orang Muslim itu sebenarnya sangat toleran,” ungkap Andi.

Bahkan, ketika ditanya tentang pengaruh peristiwa bom Paris yang terjadi beberapa hari lalu terhadap komunitas Muslim di kota Cambridge, salah seorang pengurus Masjid Abu Bakr Cambridge Muhammed Pervaiz Malik mengatakan, sejauh ini tidak ada pengaruh yang signifikan.

“Hal itu karena warga Cambridge tergolong //well educated// dan tidak terpengaruh dengan propaganda negatif tentang agama Islam. Walaupun diakui ada pengawasan dari pihak keamanan kota, akan tetapi sejauh ini warga Muslim Kota Cambridge tidak merasakan adanya intimidasi terhadap mereka,” papar Haposan Andi.

Presiden Direktur Sekolah Bosowa Bina Insani Dr Sutrisno Muslimin MSi mengatakan  home stay ke Inggris Raya merupakan salah satu program unggulan Program Internasional Sekolah Bosowa Bina Insani.

Menurut Sutrisno, keberadaan Program Internasional Sekolah Bosowa Bina Insani bekerja sama dengan Cambridge membuat Sekolah Bosowa Bina Insani makin dipercaya oleh masyarakat.

"Fakta menunjukkan, Sekolah Bosowa Bina Insani menjadi sekolah tujuan bagi anak yang pernah bersekolah di luar negeri yang akan melanjutkan  sekolahnya di kota Bogor,” papar Sutrino Muslimin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement