REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Sebanyak 30 siswa dan dewan guru Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Sendang Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan doa bersama dan tabur bunga di makam Astana Girigondo.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Amal Bhakti ke-70 Kementerian Agama dan juga meneladani bagaimana perjuangan para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta juga untuk memotivasi peserta didik," kata Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Kasmad Rifangi di Kulon Progo, Selasa (5/1).
Astana Girigondo terletak di Dusun Girigondo, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Di atas puncaknya merupakan kompleks pemakaman Paku Alam V, Paku Alam VI, VII dan Paku Alam VIII.
Selain melakukan tabur bunga, pihaknya mengadakan lomba keterampilan berbahasa seperti lomba menulis hasil dari pengamatan di makam tersebut, lomba keterampilan melaksanakan shalat wajib, serta lomba menulis puisi.
Menurut dia, tujuan kegiatan yang dikemas dalam tema Membangun Calon Generasi Islam yang Unggul, Kompetitif, dan Berakhlakul Karimah sebagai Implementasi dari Cinta Terhadap Bahasa Indonesia dan IMPTAQ.
"Rangkaian kegiatan ini juga dikemas dalam rangka penanaman pendidikan karakter dan penyemaian nilai-nilai Pancasila bagi peserta didik," katanya. Lebih lanjut, ia mengatakan tujuan jangka panjangnya adalah menyiapkan calon generasi Indonesia yang cerdas, unggul, dan mandiri, seperti halnya dalam visi dan misi dari Madrasah ini.
"Berbagai kegiatan dalam hal ini, juga dilaksanakan dalam rangka visualisasi atau sosialisasi Madrasah Ibtidaiyah unggulan," katanya.