Rabu 06 Jan 2016 08:18 WIB

Tragedi Kelaparan di Pinggir Damaskus, Warga Makan Rumput Sampai Kucing

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Suriah berjalan di antara puing-puing bangunan setelah serangan udara dari pasukan rezim
Foto: The Guardian
Warga Suriah berjalan di antara puing-puing bangunan setelah serangan udara dari pasukan rezim

REPUBLIKA.CO.ID,  REPUBLIKA.CO.ID,  BEIRUT -- Sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas karena kelaparan di Madaya, pinggiran Damaskus, Suriah, Rabu (6/1). Aktivis dan penduduk mengatakan, penduduk di sana telah dikepung rezim Suriah selama tujuh bulan.

Dua orang tua lanjut usia dilaporkan meninggal pada Selasa. Sementara suhu terus mendingin karena musim dingin segera tiba dan akan memperburuk kondisi penduduk. Blokade dilakukan oleh semua pihak dalam perang sipil Suriah, baik pemerintah rezim ataupun ISIS.

Presiden Suriah, Bashar al Assad mengizinkan PBB mengakses Madaya hanya sekali dalam setahun meski mereka terus mendesak masuknya bantuan kemanusiaan. PBB juga tidak bisa mengonfirmasi kasus kelaparan karena tidak bisa masuk ke sana.

Namun PBB telah mengajukan permintaan lagi. Pekan ini, sejumlah foto korban kelaparan menyebar di dunia maya. Foto-foto mayat yang tulang rusuknya terlihat dan mata tenggelam itu kabarnya diunggah oleh penduduk.

Madaya adalah pinggiran kota Damaskus yang dikendalikan ISIS. Rezim pemerintah mengepung wilayah tersebut, termasuk Damaskus dan pusat kota Homs sebagai upaya menekan militan agar menyerah.

Madaya berpenduduk sekitar 40 ribu orang. Seorang penduduk Sereen Bakir mengatakan mereka harus makan rumput, daun, kucing bahkan anjing untuk bertahan dari kelaparan. Suhu musim telah jatuh di kota pegunungan sehingga penduduk kesulitan mencari makanan.

sumber : wall street journal
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement