Rabu 06 Jan 2016 09:25 WIB

Pangeran Ali: Malapetaka Bila Saya tidak Jadi Presiden FIFA

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Pangeran Ali bin Al Hussein
Foto: Reuters
Pangeran Ali bin Al Hussein

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH— Pemilihan Presiden FIFA yang baru akan dilakukan 26 Februari 2016. Jelang pemilihan, kandidat Presiden FIFA Pangeran Ali dari Yordania sesumbar menyatakan dia sosok paling tepat untuk mengisi jabatan tersebut.

Ali mengatakan, saat ini dia merupakan satu-satunya tokoh FIFA yang tidak terlibat dalam kejahatan masa lalu ketika induk sepak bola dunia itu ada di bawah kepemimpinan Sepp Blatter. Pria 40 tahun ini bahkan menyebut, bila dia tidak terpilih sebagai Presiden FIFA, maka akan terjadi malapetaka.

“Ini merupakan kesempatan terakhir untuk membawa FIFA ke arah yang benar. Sebuah malapetaka bila semua ini tidak kembali lagi pada jalurnya,” ujar Ali, dikutip BBC Sport, Rabu (6/1).

Ali mengklaim sudah melakukan pembicaraan dengan banyak asosiasi sepak bola di dunia. Menurutnya, para asosiasi lintas negara itu menyetujui, saat ini merupakan momen tepat untuk membawa FIFA ke masa depan yang lebih baik.

“FIFA membutuhkan seseorang yang punya tangan ulung dalam hal memimpin organisasi yang sedang menuju perbaikan. Seseorang harus mengambil tanggung jawab ini, seseorang yang tidak ikut terlibat dalam masa lalu kelam,” kata dia.

Ali sebenarnya pernah unjuk kekuatan melawan Sepp Blatter dalam pemilihan presiden FIFA pertengahan tahun lalu. Namun Ali kalah suara 133 berbanding 73 sejak ronde pertama melalui sistem pemungutan suara.

Bulan depan, Ali akan bersaing dengan empat kandidat lainnya, yakni  Jerome Champagne, Gianni Infantino, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa, dan Mosima Gabriel "Tokyo" Sexwale.

(Baca juga: Jelang Pemilihan Presiden FIFA, Pangeran Ali Dekati Penentang Blatter)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement