Rabu 06 Jan 2016 11:34 WIB

Iran Mengaku Kecewa Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran Iran meneriakkan slogan sambil membawa foto ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr saat demo menentang eksekusinya di Saudi Arabia, di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran 3 Januari 2016.
Foto: Reuters
Demonstran Iran meneriakkan slogan sambil membawa foto ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr saat demo menentang eksekusinya di Saudi Arabia, di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran 3 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran kecewa dengan sikap Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik secara sepihak.

Seperti dilansir BBC, Selasa, (5/1), Iran sangat marah dengan keputusan Saudi yang memutus hubungan diplomatiknya dengan Iran. Iran menyatakan, pemerintah tak ada hubungannya dengan aksi kekerasan yang dilakukan pengunjuk rasa di Kedutaan Besar Arab Saudi di Iran.

Duta Besar Arab Saudi Abdallah al Mouallimi menuding Iran ikut campur urusan negara-negara lain termasuk negaranya. "Iran melakukan tindakan provokatif dan posisi negatif."

Utusan Internasional PBB untuk perdamaian Suriah Staffan de Mistura berharap kedua negara membicarakan hal itu satu sama lain sehingga masalah di antara keduanya selesai sebelum dilaksanakannya konferensi damai di Suriah.

Baca juga, Ini Peta Populasi Syiah di Timur Tengah.

Hubungan Saudi-Iran memanas setelah Riyadh mengeksekusi mati ulama Syiah Nimr al-Nimr. Pengikut Nimr di Teheran menyerbu Kedubes Saudi. Pascainsiden itu, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement