Rabu 06 Jan 2016 16:14 WIB

KAI Pertimbangkan Tambah KA Jurusan Jakarta-Surabaya

Red: Nur Aini
 Sejumlah penumpang Kereta Api di Stasiun Senen, Jakarta, Ahad (3/1).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sejumlah penumpang Kereta Api di Stasiun Senen, Jakarta, Ahad (3/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta mengevaluasi kereta api ekonomi jarak jauh KA Kertajaya Tambahan relasi Jakarta-Surabaya untuk terus dioperasikan karena banyaknya permintaan.

Wakil Presiden Eksekutif Daop 1 Jakarta Apriyono Wedi Chresnanto menyampaikan KA Kertajaya Tambahan adalah kereta api komersial nonsubsidi yang berbeda dengan KA Kertajaya reguler.

"KA Kertajaya Tambahan memenuhi permintaan masyarakat dalam menggunakan transportasi kereta api jarak jauh. Akan segera dievaluasi karena permintaan cukup tinggi, semoga masih bisa dioperasikan," kata dia di Jakarta, Rabu (6/1).

Kereta api tambahan tersebut semula dijalankan untuk mendukung angkutan transportasi di masa libur Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Sejak mulai dijalankan pada awal Desember 2015, KA Ekonomi Kertajaya Tambahan yang memiliki total tingkat keterisian 1.484 kursi, mendapatkan banyak peminat karena memiliki tingkat okupansi 100 persen dari keberangkatan pertama pada Jumat (4/12) hingga Senin (4/1).

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S. Prayitno mengatakan KA Kertajaya dioperasikan dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen pukul 23.15 WIB dan tiba di Surabaya Pasarturi 10.25 WIB, sedangkan keberangkatan dari Pasarturi pukul 22.00 WIB tiba di Pasar Senen 09.00 WIB. Kereta Api Kertajaya Tambahan berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Cepu, Stasiun Bojonegoro, Stasiun Babat, Stasiun Lamongan, dan berakhir di Stasiun Surabaya Pasarturi.

Kereta Api Kertajaya Tambahan dengan rangkaian panjang itu dapat diadakan karena pembangunan prasarana jalur ganda yang sudah beroperasi di lintas Jakarta-Surabaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement