Rabu 06 Jan 2016 14:21 WIB

Berhenti Jadi Menteri, Anggota Parlemen Australia Minta Gaji Diturunkan

Seorang anggota parlemen asal Queensland Mal Brough telah meminta gajinya dikurangi sebesar 100 ribu dolar AS (lebih dari Rp 1 miliar), dan kantor baru di parlemen setelah dia mengundurkan diri sebagai menteri dalam kabinet di Australia baru-baru ini.
Foto: aap
Seorang anggota parlemen asal Queensland Mal Brough telah meminta gajinya dikurangi sebesar 100 ribu dolar AS (lebih dari Rp 1 miliar), dan kantor baru di parlemen setelah dia mengundurkan diri sebagai menteri dalam kabinet di Australia baru-baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang anggota parlemen asal Queensland Mal Brough telah meminta gajinya dikurangi sebesar 100 ribu dolar AS (lebih dari Rp 1 miliar), dan kantor baru di parlemen setelah dia mengundurkan diri sebagai menteri dalam kabinet di Australia baru-baru ini.

Prkan lalu, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengumumkan Brough akan mundur sebagai Menteri Urusan Negara Bagian, sambil menunggu selesainya penyelidikan oleh Kepolisian Federal Australia (AFP) mengenai peran Brough dalam mendapatkan buku catatan harian mantan ketua DPR Peter Slipper.

Di hari yang sama dengan pengumuman Turnbull tersebut, Brough menulis surat kepada Ketua Parlemen sekarang Tony Smith meminta agar bagian dari gajinya sebagai menteri tidak lagi dibayarkan. Karena mundur dari jabatannya, Brough juga harus pindah kantor dari bagian yang khusus untuk para menteri di Gedung Parlemen.

Sebenarnya Brough masih berhak mendapatkan gaji tersebut, karena kasusnya masih ditangani AFP.

"Permintaan Brough sudah disampaikan kepada bagian yang mengurusi masalah tersebut dan sudah diambil tindakan yang diperlukan." kata juru  bicara Smith.

Gaji Brough sebagai menteri adalah sekitar 300 ribu dolar AS per tahun, dan sekarang sebagai anggota parlemen biasa akan turun menjadi 199,040 dolar AS.

Brough yang berasal dari daerah pemilihan di Queensland sudah lama mendapat berbagai pertanyaan mengenai perannya dalam kejatuhan ketua DPR sebelumnya Peter Slipper.

Dalam wawancara dengan program 60 Minutes di jaringan televisi Nine Network di 2014, Brough mengatakan dia meminta catatan harian Slipper kepada mantan staf ketua DPR tersebut James Ashby. Namun di akhir tahun lalu, Brough mengatakan di depan parlemen bahwa dia tidak pernah meminta hal tersebut.

Jaksa Agung Bayangan Mark Dreyfus menjadi salah seorang yang vokal dari pihak oposisi dalam menyerang Brough. Dia menyambut baik permintaan Brough agar gajinya dipotong.

Namun kepada ABC Radio Nasional, Dreyfus mengatakan masa kerja Brough sebagai menteri harus berakhir, apapun keputusan yang dikeluarkan dalam penyelidikan AFP.

"Dia tidak seharusnya diangkat menjadi menteri sama sekali." kata Dreyfus.

"Ya, memang bagus Brough tidak menerima lagi gaji sebagai menteri, namun juga bagus sekali dia tidak akan muncul lagi dalam jajaran kementerian Turnbull.'

 

Baca juga: Berlinang Air Mata, Obama Bertekad Perketat Aturan Senjata

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-01-06/setelah-berhenti-jadi-menteri-anggota-parlemen-australia-minta-gaji-diturunkan/1532992
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement