REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali menegaskan dirinya tidak mau didesak-desak untuk melakukan reshuffle kabinet. Jokowu juga meminta media massa untuk tidak ikut-ikutan mendorong agar dirinya melakukan perombakan kabinet.
"Reshuffle itu adalah hak prerogatif presiden. Kamu (wartawan) juga jangan ikut dorong-dorong, ikut dikte-dikte, desak-desak," tegasnya di gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jalan Pattimura, Jakarta Selatan, Rabu (6/1).
(Baca: Jokowi Minta tak Diintimidasi dalam Hal Reshuffle Kabinet)
Isu perombakan kabinet memang tengah santer terdengar setelah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Aziz Subekti menyebut ada dua nama menteri yang akan segera dicopot Jokowi.
Aziz mengaku, info tersebut didapatnya dari orang dalam Istana. Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan pernah ada permintaan dua kursi menteri dari pihak luar.
Namun, dia memastikan, Presiden Joko Widodo tak akan melakukan perombakan kabinet hanya karena ada permintaan itu.
"Persoalan reshuffle sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden. Memang beberapa waktu lalu ada yang meminta dua nama dan sebagainya," katanya di Istana Negara, Senin (4/1).