Rabu 06 Jan 2016 16:16 WIB

Saudi Ingin Jalin Hubungan Lebih Baik dengan Rusia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ani Nursalikah
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.
Foto: AP
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menginginkan hubungan lebih baik dalam bidang perdagangan dan investasi dengan Rusia. Arab Saudi melihat Rusia sebagai negara yang memiliki kekuatan besar.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, perdagangan Saudi dengan Rusia tidak sejalan dengan ukuran ekonomi masing-masing. “Kami berdua anggota G-20, tapi kami memiliki perdagangan dan investasi yang sangat kecil. Kami ingin mengubah itu,” ujarnya seperti dilansir dari CNBC, Rabu (6/1).

Menurut dia, Rusia adalah kekuatan besar. Rusia memiliki 20 juta Muslim yang tinggal di dalamnya. Rusia dapat berperan positif dan Saudi ingin terlibat dengannya.

“Kami ingin meningkatkan hubungan dengan Rusia, namun bukan dengan cara mengorbankan hubungan dengan negara lain,” kata dia.

Saudi akan mengambil pendekatan pragmatis untuk berinvestasi di Rusia. Jika menemukan investasi menguntungkan, Saudi akan berinvestasi. Saudi, kata al-Jubeir, telah memulai proses untuk menjangkau dan mendorong perdagangan, pertukaran ilmiah, serta mendorong investasi.

Meskipun hubungan keduanya tampak lebih hangat, urusan minyak tetap menjadi 'duri' dalam hubungan mereka. Kedua negara eksportir utama minyak global tersebut harus bersaing dengan penurunan tajam harga minyak dari sekitar 114 dolar AS per barel pada Juni 2014 menjadi sekitar 36 dolar AS per barel hari ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement