REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Sebagain besar waduk di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur sudah mulai terisi, setelah sebelumnya mengering akibat musim kemarau berkepenjangan di wilayah itu, sehingga mempengaruhi pola tanam petani setempat.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Lamongan Supandi, Rabu (6/1) mengatakan, sampai saat ini stok air di sebagian besar waduk sudah terisi 19,24 persen.
Di antara waduk yang sudah terisi air adalah Waduk Gondang sebesar 8.230.000 meter kubik dari kapasitas maksimalnya yang sebesar 23.712.500 meter kubik. Kemudian Waduk Prijetan yang memiliki kapasitas maksimal 9 juta meter kubik, sudah terisi 3.729.305 meter kubik.
Supandi mengatakan, dengan terisinya sebagain besar waduk pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan serta Komisi Irigasi telah mengeluarkan Rencana Tata Tanam Global (RTTG) per daerah irigasi.
Ia menjelaskan adanya RTTG untuk menata pola tanam dan mengoptimalisasi keberadaan air di Kabupaten Lamongan, sehingga hasil yang didapat bisa maksimal.
Dalam RTTG tersebut disepakati prakiraan musim hujan terjadi pada bulan November dan Desember 2016, sedangkan penetapan musim tanam I tahun 2016 yakni 10 hari setelah penetapan prakiraan musim hujan.
Lebih rinci disebutkan, puncak curah hujan diperkiraan akan terjadi pada Februari atau Maret 2016, sedangkan curah hujan terendah diperkirakan terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September.
Untuk wilayah dengan curah hujan tertinggi diperkirakan terjadi di wilayah selatan, seperti Kecamatan Bluluk dan Ngimbang, dengan curah hujan bisa mencapai 160 mili meter per hari (lebih dari 1.800 mm/tahun).
Sedangkan wilayah dengan curah hujan terendah diperkirakan? terjadi di wilayah utara, yakni Kecamatan Brondong dan Paciran. Curah hujan di wilayah tersebut bisa hanya sekitar 1 mili meter per hari atau 2 mili meter per hari (kurang dari 1.400 mm/tahun).
Lebih lanjut disebutkannya, dari data yang dihimpun oleh Dinas PU Pengairan, sampai dengan akhir Desember 2015 jika berpedoman perkiraan curah hujan 1.632 mm/tahun, maka hujan di Lamongan telah mencapai 29,29 persen.
Supandi mengatakan, perkiraan itu sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2015.
"Pada tahun 2016 ini pola musim hujan akan mendekati perkiraan yang sama dengan tahun 2005, yakni 1.632 mm/tahun, atau berkategori sedang, dan jika dibandingkan dengan curah hujan tahun 2015 angka tersebut lebih rendah, karena curah hujan selama tahun 2015 mencapai 1.781 mm/tahun," paparnya.