REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sejumlah stasiun bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kehabisan stok premium pascapenurunan harga semua bahan bakar minyak (BBM) pada 5 Januari 2016.
"Memang ada laporan dari teman-teman di lapangan, kalau ada beberapa SPBU yang stok premiumnya kosong," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto di Bantul, Rabu (6/1).
Menurut dia, pihaknya memang intens melakukan pemantauan SPBU usai pemerintah pusat menurunkan harga semua jenis BBM pada Selasa (5/1).
Ia mengatakan, pemantauan pada Selasa (5/1) dipusatkan di wilayah Bantul selatan, seperti Kecamatan Kretek dan Sanden, sementara pada Rabu ini pemantauan di wilayah Bantul tengah.
"Hasilnya ya memang ada beberapa SPBU yang kehabisan stok, ada juga antrean panjang di beberapa SPBU," katanya.
Ia mengaku belum mengetahui penyebab kekosongan BBM terutama jenis premium sebab pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi dari pengusaha SPBU.
Namun demikian, kata dia, pihaknya terus melakukan pemantauan hingga Jumat (8/1), dan jika kondisinya tidak berubah, pihaknya akan mengumpulkan pengusaha SPBU selambat-lambatnya pada pekan depan.
"Kami ingin mengetahui penyebab kekosongan stok premium, kalau tidak Senin atau Selasa pekan depan teman-teman pengusaha SPBU akan kami kumpulkan," jelasnya.
Ia mengatakan, meski ada sejumlah SPBU yang mengalami kekosongan stok premium, namun kondisi itu tidak dapat dikatakan sebagai kelangkaan sebab ditengarai pengusaha SPBU lebih memilih mengajukan permohonan pasokan setelah penurunan harga BBM.
"Di sisi lain, konsumen lebih memilih membeli BBM setelah harganya turun, mereka lalu isi 'full tank' setelah harganya turun, jadi kami mengimbau warga tidak perlu panik," katanya.
Sementara itu, salah satu pegawai SPBU 44.557.06 Bantul Kota yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan, sempat terjadi kekosongan stok premium sehingga pemilik kendaraan baik roda dua maupun roda empat mengantre di deretan pengisian pertamax. "Stok pertamax akhirnya juga ikut kosong, dan informasinya SPBU yang keha
Ikuti Whatsapp Channel Republika