Kamis 07 Jan 2016 06:16 WIB

Jenis Ikan yang Paling Banyak Dicuri di Perairan Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Ilustrasi ikan tuna
Ilustrasi ikan tuna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan merilis, ikan tuna sirip biru dan sirip kuning atau yang populer disebut bluefin dan yellowfin tuna merupakan dua jenis ikan yang paling banyak dicuri oleh kapal-kapal asing yang secara ilegal beroperasi di perairan Indonesia. Larisnya dua jenis ikan itu lantaran harga keduanya yang melambung tinggi di pasaran internasional.

Ikan tuna jenis sirip kuning dan biru paling banyak dipasarkan ke nagara-negara seperti Jepang, Cina, dan Taiwan. Bahkan di Jepang, ikan ini semakin laris karena khasiatnya yang dipercaya bisa meningkatkan vitalitas. Masyarakat Jepang juga kerap mengonsumsinya sebagai sashimi.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Ditjen PSDKP KKP, Tyas Budiman mengungkapkan, Indonesia sangat kaya dengan ragam biota laut, termasuk ikan sehingga menjadi surga bagi para pelaku illegal fishing. Sasarannya adalah ikan tuna sirip biru dan kuning.

"Ikan tuna sirip biru paling mahal di Indonesia, harganya Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per kilogram (Kg). Itu yang fresh, kalau yang frozen atau beku harganya cuma Rp 10 ribu-Rp 25 ribu per Kg. Sedangkan harga ikan tuna sirip kuning di bawah sirip biru," ujar Tyas di Jakarta, Rabu (6/1).

Berat seekor ikan tuna sirip biru bisa mencapai lebih dari 100 kg sampai 300 kg. Jika dihitung dengan harga per kg, maka ikan tuna sirip biru dihargai ratusan juta sampai miliaran rupiah setiap ekornya.

Tyas mengatakan, ikan tuna sirip biru biasanya laku keras di Jepang sebagai makanan kelas atas.

"Di Jepang, ikan tuna sirip biru diolah jadi sashimi. Makanan paling bergengsi di Jepang, termasuk di Indonesia khususnya restoran-restoran Jepang karena rasa ikan itu di perairan tropis lebih enak dibanding perairan subtropis," jelasnya.

Selain Jepang, Tyas menambahkan, ikan tuna sirip biru banyak diselundupkan ke Cina, Taiwan dan negara lain untuk dikonsumsi. Ikan itu juga dipercaya bisa meningkatkan vitalitas.

"Kuota ekspor ikan tuna sirip biru dan kuning saja tidak boleh lebih dari 750 ribu ton per tahun walaupun kita punya potensi yang banyak. Mau nambah sekilo saja susah sekali," kata Tyas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement