REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penobatan atau jumenengan KGPAA Paku Alam X dilakukan usai pembacaan paugeran atau penetapan dari Pengageng Puro Pakualaman terkait penobatan tersebut. Paku Alam X juga resmi bertakhta setelah mengenakan keris pusaka Kyai Buntit yang merupakan pusaka turun-temurun sejak Paku Alam III.
"Adedasar paugeran sarto adat lan kersane poro gusti, sentono dalem , KGPAA Paku Alam IX (almarhum) dan menggalih KBPH Suryodilogo sampun jumeneng Pangeran. Hanetepake jumenenge KGPAA Paku Alam X wonten Kadipaten Pakualaman Hadiningrat, Kamis legi 26 Maulud Juawal 1449/ 7 Januari 2016 (dengan dasar aturan adat dan kehendak para petinggi, abdi dalem, KGPAA Paku Alam IX [almarhum] dan terkait KBPH Syuryodilogo telah dinobatkan sebagai pangeran. [Maka] menetapkannya sebagai KGPAA Paku Alam X di Kadipaten Pakualaman Hadiningrat, Kamis legi, 26 Mulud Juawal 1449/ & Januari 2016 2016--Red)," ujar Sentoni Pakualaman yang membacakan surat penetapan yang ditandatangani Pengageng Kadipaten Pakualaman KPH Condrokusumo.
Usai prosesi jumenengan Paku Alam X tersebut, Pengageng Kadipaten Pakualaman KPH Condrokusumo juga mengeluarkan surat penetapan garwa dalem atau istri Paku Alam X, BRAy Atika Suryodilogo sebagai permaisuri dengan gelar KGBRAy Paku Alam X.
Selain itu, juga menetapkan gelar baru bagi kedua putra dan adik-adik Paku Alam X.
Putra pertama Paku Alam X, yaitu BRMH Suryo Sri Bimantoro, mendapat gelar baru BPH Kusumo Bintoro dan putra kedua BRMH Bhismo Srenggoro Kuntonugroho mendapat gelar BPH Kusumo Punto Nugroho.
Sedangkan, adik Paku Alam X yang pertama, BPH Hario Seno, mendapat gelar baru menjadi GPH Kusumodilogo dan adik keduanya, BPH Hario Danardono Wijoyo, mendapat gelar baru GPH Wijoyo Hari Murti.
Prosesi jumenengan Paku Alam X sendiri diakhiri dengan tari beksan angronakung.