Kamis 07 Jan 2016 10:52 WIB

Ahok Tunjuk Wapresdir Cipaganti Jadi Dirut Transjakarta

Rep: c18/ Red: Hazliansyah
Bus Transjakarta memasuki halte penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (4/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Bus Transjakarta memasuki halte penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius Kosasih. Rencananya posisi tertinggi PT Transjakarta bakal diisi Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk atau Cipaganti, Budi Kaliwono.

Ahok, sapaan Basuki menyebut buruknya kinerja PT Transjakarta menjadi salah satu alasan pencopotan Kosasih sebagai dirut. Ahok menilai hingga saat ini transportasi umum di Ibu Kota masih belum membaik.

Lambanya integrasi angkutan umum di DKI juga membuat Ahok gerah terhadap kinerja yang ditunjukan PT Transjakarta. Ahok mengatakan sebagai operator milik pemerintah, seharusnya PT Transjakarta bisa menguasai semua rute yang dilewati angkutan umum.

"Saya pikir sudah hampir dua tahun, tidak mengerti yang saya mau," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/1).

Ahok mengungkapkan selama hampir dua tahun beroperasi, PT Transjakarta dinilai tidak bisa memperbaiki angkutan umum DKI. Ahok menilai PT Transjakarta juga gagal dalam memperbanyak armada sehingga membuat masyarakat belum tertarik menggunakan transportasi umum.

"Kenapa dengan adanya busway malahan tidak membuat orang pindah. Salah satu alasannya soal sterilisasi, busnya jelek, nggak tepat waktu, macam-macam," kata Ahok.

Sementara Ahok menilai, Budi merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang transportasi umum, khususnya bus.

"Mengurus Cipaganti lebih susah kan, mesti cari penumpang, mesti ngatur jadwal bus, mesti mikirin kredit mobil. Kalau dia bisa mampu handle (Cipaganti), ngurus bus Transjakarta lebih gampang, dong," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement