REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Data dari The United States Social Security Administration (SSA) atau Administrasi Catatan Sipil AS mengungkapkan peningkatan luar biasa anak yang baru lahir di AS dengan nama depan 'Muhammad'. Tidak tanggung-tanggung gelombang penamaan nama anak dengan 'Muhammad' ini meningkat 10 ribu persen.
Dilansir dari Washington Examiner, Selasa (5/1), Center for Immigration Studies, cis.org, mengungkapkan data SSA angka kelahiran baru dari keluarga Muslim di AS meningkat pesan. Ini bisa dilihat dari catatan nama anak dengan Muhammad yang satu dari banyak pilihan nama Muslim dunia.
Dikatakan pada 50 tahun ke belakang, pada 1964 hanya 29 bayi laki-laki yang tercatat diberi nama Muhammad. Namun pada 2014 jumlah itu melonjak hingga 2.931, dengan rasio satu berbanding 100. Pusat Studi Imigrasi menggunakan statistik ini untuk menentukan pertumbuhan komunitas muslim menurut data pemerintah federal.
"Mengingat fakta bahwa beberapa yang terindikasi teroris yang mengancam barat merupakan Muslim AS atau kelahiran Eropa. Bisa jadi mereka merupakan bagian dari pertumbuhan Muslim di generasi kedua," kata peneliti CIS, David North.
"Bayi dengan nama depan Muhammad ini tercatat sempat turun setelah serangan 9 September 2001 lalu. Tapi kemudian meningkat tajam pada 2004 hingga 2014 mencapai 1000 persen." Untuk nama Muhammad ada terdapat beberapa ejaan yang berbeda seperti, Mohamed, Mohammed, Mohammad, Muhammad, Mohamad, Mahmoud, Mamadou, Mehmet, Muhamed, Muhamad, Mahamed dan Mahmud.