REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah sopir Metro Mini 75 jurusan Pasar Minggu-Blok M tidak keberatan untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Namun jika hanya mendapatkan Rp 6,2 juta per bulan, mereka keberatan.
"Saya sih setuju aja gabung asal gaji sesuai kebutuhan, kalau segitu menurut saya kurang," ujar Sopir Metro Mini 75, Jiung (27) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/1).
Dia menjelaskan, dalam satu kali narik yaitu shift pagi pukul 05.00-10.00 WIB sudah bisa mendapatkan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Apalagi jika dilanjutkan sehari penuh pendapatanya bisa Rp 400 ribu bahkan lebih. "Coba aja dikalikan 30 hari, ya lebih (dari gaji yang didapatkan dari Transjakarta)," ujarnya. Dengan penghasilan Rp 300 ribu per hari maka dalam 30 hari penghasilan mereka mencapai Rp 9 juta.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Fachri (26) jika dirinya dalam satu hari bisa mendapatkan Rp 500-Rp 800 ribu. Pria yang akrab dipanggil Ari ini mengatakan star kerja pukul 04.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB dengan penghasilan Rp 500 ribu. Kemudian dilanjutkan lagi pukul 19.00 sampai pukul 24.00 WIB dengan penghasilan Rp 200 ribu.
"Itu sudah untuk bensin, setor ke pemilik, uang dapur, jajan anak, sisanya sekitar dua ratus ribu ditabung buat sekolah anak saya dan bayar kontrakan," ujar pria asal Sumatra ini.
Sehingga kata dia penawaran Rp 6,2 juta membuat sopir metro mini merasa keberatan. Karena jika mereka rajin beroperasi, maka hasil yang didapat akan semakin besar. Ari juga mengatakan jika keadaan sopir metro mini dan orang-orang kantor tentu tidak sama.