REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kementrian Sosial akan memaksimalkan fungsi dan peran Pusat Data dan Informasi (Pusdatin). Ini merupakan basis data terpadu dan top referensi kemiskinan bagi lembaga, pemerintah daerah dan sebagainya.
“Penanganan kemiskinan memerlukan pemetaan dan data sahih. Ini dilakukan agara berbagai intervensi bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis serta komprehensif," kata Khofifah, Rabu, (6/1).
Pada 2016, mensos menerangkan, ujung tombak penanganan fakir miskin dilakukan dengan mengoptimalkan Program Keluarga Harapan (PKH) dari 8 persen menjadi 11,8 persen Keluarga Sangat Miskin (KSM).
“Penerima PKH dari 3,5 juta menjadi enam juta KSM. Penerima bisa diwisuda dari 400 ribu menjadi 800 ribu orang pada 2016," kata Khofifah.
Hal itu bisa tercapai jika tidak terjadi pelambatan ekonomi. PKH yang dikenal dengan bantuan tunai bersyarat atau Conditional Cash Transfer (CCT) pada 2017 ditargetkan menyasar 25 persen KSM.
Selain ditargetkan mampu mempersempit kesenjangan atau generasio dari 0,41 menjadi 0,31 persen. PKH juga bisa empat kali mempercepat penurunan kemiskinan kurang dari lima tahun.