REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Masyarakat Makassar dihebohkan dengan penemuan mortir di samping rumah jabatan (rujab) Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (6/1) dini hari. Penemuan mortir ini ditakutkan sebagai upaya melakukan teror terhadap Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
(Baca Juga: Sebuah Mortir Dilempar Dekat Rumah Jabatan Gubernur Sulsel).
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasdam) VII Wirabuana Brigjen K Dewantara mengatakan, keberadaan mortir yang dibuang dekat Rujab Gubernur Sulsel cukup mengherankan. Menurutnya model mortir tersebut sudah lama, dan seharusnya alat ledak ini tidak boleh berada atau disimpan di sembarang tempat.
"Ini yang sedang kita cek. Dari mana barang ini bisa ada di tempat umum. Karena barang ini harusnya diamankan di tempat yang seharusnya," ujar Brigjen Dewantara, Kamis (7/1).
Menurut Dewantara, mortir yang ditemukan di samping rujan Gubernur Sulsel merupakan barang lama dengan tipe Kaliber 5. Mortir jenis ini merupakan alat ledak keluaran 1985. Mortir seperti ini sudah tidak digunakan oleh TNI sekitar 1990-an.
Barang bukti mortir saat ini masih berada di Kantor Peralatan Kodam VII Wirabuana untuk diperiksa lebih lanjut. Sehingga bisa diketahui dari mana mortir ini berasal.
Sebelumnya, Rabu (6/1) sekitar pukul 01.00 WITA sekelompok orang tidak dikenal menggunakan mobil membuang mortir di Jalan Sungai Tangka di samping Rujab Gubernur Sulsel. Pelemparan ini mengenai seorang pengendara sepeda motor.
Barang ini kemudian dibawa pengendara motor ke kantor Polisi Militer yang berada di sebarang Rujab Gubernur. Penemuan ini kemudian dilaporkan ke Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar untuk ditindaklanjuti.