Kamis 07 Jan 2016 18:12 WIB

Tanpa Riba, Masyarakat Bisa Hidup Sejahtera

Cahyadi, pendiri KSM Pelita Jampang
Foto: APU
Cahyadi, pendiri KSM Pelita Jampang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik riba yang mencekik rakyat kecil masih banyak ditemui di Indonesia. Di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat misalnya, banyak warga tercekik utang ketika hnedak menjalani usaha.

Tak heran banyak rentenir dan bank keliling menyatroni rumah warga. Lantaran terlanjur terlibat, warga hanya bisa pasrah hidup dalam sistem riba. Kata kasar dan makian menjadi hal biasa. Namun, utang yang menumpuk menambah hidup menjadi susah.

Situasi itu mengetuk hati Cahyadi. Paham dengan kondisi yang dialami lingkungannya,  ia mendidikan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pelita Jampang. Ia dirikan KSM pada 2013 silam. Melalui KSM, Cahyadi mulai mengajak warga untuk menjauhi riba. Sebagai gantinya, ia menggandeng Al Azhar Peduli Ummat guna memberikan pinjaman modal usaha non riba kepada mereka bergabung dengan KSM.

“Mereka juga terus dimotivasi tentang semangat wirausaha, bahwa tantangan ekonomi ke depan akan semakin berat. Perlu bekal yang matang agar mampu bersaing dan tidak terus-terusan menjadi masyarakat yang dibaratkan seperti gajah yang terantai lehernya, ” ujar Cahyadi yang sedari muda memang gemar menolong dan aktif di kegiatan sosial.

Disamping memberikan modal usaha, melalui KSM ini masyarakat juga terus mengasah keimanan dan ketakwaan mereka melalui pengajian mingguan yang rutin diadakan.  “Para anggota KSM juga diwajibkan untuk membuat dapur hidup di halaman rumah mereka untuk menekan angka belanja keluarga,” tambahnya.

Ikhtiar pria 43 tahun yang hanya tamatan SD ini kini telah berbuah manis. Dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan ia mampu mereformasi sistem ekonomi masyarakat dari yang tadinya bergantung pada pinjaman riba rentenir/bank keliling, untuk beralih ke sistem syar’i tanpa riba.

Sudah 40an anggota KSM telah mampu berdaya mulai dari jenis usaha warung sembako, perajut keset, hingga budidaya ikan cupang yang beromset jutaan rupiah perbulan. Ia berharap kedepannya KSM ini terus maju, dan banyak warga yang terbantu.

Tak perlu gelar sarjana untuk bisa menebar manfaat besar di masyarakat. Cahyadi bersama KSM Pelita Jampang yang digawanginya benar-benar membawa “A New Hope” untuk para warga desa yang ingin usaha dan keluarganya sejahtera namun terbebas dari praktek riba yang sangat dimurkai Allah SWT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement