Kamis 07 Jan 2016 18:31 WIB

LKC Dompet Dhuafa Layani Puluhan Ribu Pemetik Manfaat

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Milad LKC Dompet Dhuafa
Foto: Dompet Dhuafa
Milad LKC Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Sepanjang tahun 2015, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa melayani masyarakat hingga mencapai 91.616 pemetik manfaat. Jumlah tersebut tersebar di beberapa wilayah di antaranya Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.

“Alhamdulillah, LKC Dompet Dhuafa telah berkiprah selama 14 tahun, berikhtiar memberikan layanan kesehatan terbaik dan berkualitas bagi kaum dhuafa. Ikhtiar tersebut juga tak terlepas dari kedermawanan para donatur Dompet Dhuafa yang terus berkontribusi mendukung pemberdayaan kesehatan bagi kaum dhuafa,” ungkap Direktur LKC Dompet Dhuafa Mohammad Ridlo melalui siaran pers kepada Republika.co.id, Kamis (7/1).

Ridlo menuturkan, LKC Dompet Dhuafa menjalankan dua upaya penyehatan komunitas yang meliputi Gerai Sehat dan Pusat Aktivitas Program Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat. Hal itu berupa Jaringan Kesehatan Ibu dan Anak, Kebun Sehat Keluarga, Siaga Bencana, Anak Indonesia Sehat, Kesehatan Reproduksi, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Melalui guliran program dan gerakannya, LKC Dompet Dhuafa berupaya memberikan kesempatan semua pihak untuk mendapatkan kesehatan.

LKC Dompet Dhuafa menilai faktor biaya masih menjadi penghalang utama masyarakat dhuafa untuk menikmati layanan kesehatan. Terlebih, masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok pedesaan dan jauh dari akses pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit.

Atas dasar itulah Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan sosial yang menaruh perhatian di bidang kesehatan, mendirikan LKC sebagai sebuah klinik layanan kesehatan gratis bagi kaum dhuafa pada tahun 2001. LKC didirikan sebagai wahana kesehatan komprehensif dalam bentuk pusat kesehatan komunitas yang menerapkan lingkup aktivitas penyehatan meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di suatu wilayah tertentu dengan menerapkan prinsip kawasan kesehatan. n Ahmad Fikri Noor

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement