Kamis 07 Jan 2016 22:15 WIB

Dubes Pakistan Menyukai Pakaian Batik Indonesia

Rep: Retno Wulandari/ Red: Maman Sudiaman
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem saat berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem saat berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batik sudah dikenal seeantero mancanegara. Bahkan banyak di antara kepala negara di belahan dunia mengenakan pakaian bermotif batik. Tak terkecuali Duta Besar Pakistan, Mohammad Aqil Nadeem.

"Saya menyukai batik," ucap Aqil Nadeem saat bertandang ke kantor Republika, Kamis (7/1). Dengan bangganya, Aqil Nadeem mengusap-usap baju batiknya warna coklat bermotif wayang yang dikenakannya.  

Tak cuma batik, sang dubes juga menyukai beragam buah-buahan tropis khas Indonesia, di antaranya duku. " Sambil mengupas kulit duku, dia menceritakan cukup banyak hasil pertanian khususnya buah-buahan yang salah satunya diekspor ke Indonesia. Di antaranya jeruk kino dan plum. "Hasil pertanian kami sudah masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Surabaya," ujarnya.

Sebaliknya, lanjut, Aqil Nadeem, banyak pula produksi pertanian dari Indonesia masuk ke negara. Dari waktu ke waktu, nilai impor produksi pertanian Indonesia terus meningkat.

Dia menilai, hubungan ekonomi antara Pakistan dengan Indonesia mengalami peningkatan dan tumbuh dengan sangat baik. Dua tahun yang lalu pihaknya menandatangani kesepakatan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Indonesia. Pada 2013, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-Pakistan  ekspor pakistan mendekati 250 juta dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan di akhir 2014, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia dan Pakistan mencapai 2,2 miliar dolar AS. 

Sebanyak 70 persen minyak kelapa sawit Pakistan diimpor dari Indonesia. "Selain itu kami juga mengimpor karet, batu bara dan kertas dalam jumlah besar dari Indonesia."

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement