REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) tengah menyiapkan rencana meningkatkan status dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki, Ambon. Hal ini menjadi salah satu upaya TNI untuk meningkatkan pengamanan perbatasan dan wilayah terluar di wilayah timur Indonesia, khususnya yang berada di Maluku Tenggara dan berbatasan langsung dengan Australia.
Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi, mengakui memang berencana meningkatkan status Lanal Saumlaki. Lanal Saumlaki berada di bawah komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon tersebut, yang berada di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).
Diresmikan pada 2011 silam, Lanal Saumlaki berada di Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Jika menilik lokasinya, Saumlaki berada di Kepulauan Tanimbar, yang berbatasan langsung dengan Australia. Saat ini, Lanal Saumlaki bertipe C dan dipimpin oleh Letnan Kolonel (Letkol).
''Nantinya, Lanal di Saumlaki akan kami kembangkan, paling tidak menjadi tipe B, yang dipimpin Kolonel. Selain itu, kami akan lengkapi disana dermaga yang kira-kira bisa menampung empat kapal patroli ataupun kombatan,'' ujar Ade kepada wartawan di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (7/1).
Peningkatan status Lanal Saumlaki ini diharapkan bisa meningkatkan pengawasan yang maksimal di sekitar Laut Timur dan Laut Aru. Pengawasan ini juga terkait pengamanan perbatasan di sebelah tenggara Indonesia. Belum lagi, lanjut Ade, tingginya potensi perikanan di wilayah Laut Aru.
''Jangan lupa daerah-daerah di Saumlaki dan sekitarnya itu memiliki potensi perikanan yang sangat tinggi, karena itu pengawasan perikanan juga jadi bagian dari kegiatan patroli TNI AL,'' kata mantan panglima komando RI Kawasan Timur (Pangarmatim) tersebut.
Tidak hanya itu, peningkatan status Lanal Saumlaki ini juga menjadi salah satu upaya dalam memperkuat gelar kekuatan dan kemampuan TNI di wilayah terluar, khususnya di wilayah timur dan tenggara, yang berbatasan langsung dengan Australia. Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, memutuskan untuk meningkatkan gelar kemampuan dan kekuatan personel TNI di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini berdasarkan kunjungan yang dilakukan Panglima TNI ke daerah-daerah terluar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku, beberapa waktu lalu.