REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Karya akademik Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo mulai terasakan. Kali ini, LPPM mempublikasi karya bidang pertanian, tiga jenis varietas baru buah melon.
Tigas jenis varietas melon itu diperkenalkan kepada publik. ''Ini hasil uji coba yang kami dilakukan menanam melon varietas Kinanti, Barata, dan Ceria di atas lahan seluas 6.000 meter persegi di Desa Ngemplak, Kecamatan Donohudan, Kabupaten Boyolali,'' kata Eddy Triharyanto, Ketua Pelaksana Diseminasi Budidaya Melon, Jum'at (8/1).
Menurut Eddy, berdasar ubinan panen melon varietas baru Kinanti, Barata dan Ceria, hasilnya lebih baik dibandingkan hasil panen melon varietas lama.Tanaman yang ditanam diatas lahan seluas 6.000 meter persegi itu, bisa menghasilkan sekitar 12.000 buah melon. Berat rata-rata buah melon varietas Kinanti dua Kg, Barata tiga Kg, dan Ceria tiga Kg.
Harga jual di pasaran lebih mahal. Varietas melon Kinanti laku Rp9.000 per Kg, Barata dan ceria harga jualnya Rp6.000 per kg. ''Buah melon Kinanti harga lebih mahal, karena rasanya lebih manis,'' tambahnya.
Dikatakan, produk diseminasi teknologi melon varietas Kinanti, Barata dan Ceria, dilatarbelakangi keinginan untuk memperkenalkan varietas dengan memberi contoh hasil teknologi racikan genetika dari ahli di PT Tunas Agro Persada kepada masyarakat.
Produk teknologi varietas melon terbaru itu, kata Eddy, diharapkan mampu memenuhi selera konsumen melon di Indonesia. Keunggulan hasil riset melon ini adalah dalam hal tekstur, rasa, dan peningkatan produksi.