Jumat 08 Jan 2016 13:20 WIB

Program Laku Pandai Jangkau Magelang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
 Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menjadi pembicara dalam bedah buku
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menjadi pembicara dalam bedah buku "Sustainable Financing" di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/12). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID — Masyarakat di wilayah Desa/ Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang kini bisa menikmati layanan industri keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan layanan keuangan tanpa kantor cabang (Laku Pandai) Bank Sinarmas di Desa Tegalrejo.

 

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, dengan hadirnya akses keuangan tersebut diharapkan akan semakin memperkuat jangkauan keuangan inklusif bagi masyarakat pedesaan, khususnya di Desa Tegalrejo dan sekitarnya.

 

“Sehingga masyarakat di sini tak perlu lagi terjerat oleh rentenir, karena akses industri jasa keuangan yang lebih kontributif terhadap kesejahteraan masyarakat telah dibuka,” ungkapnya, pada acara peresmian yang dipusatkan di Terminal Tegalrejo, Jumat (8/1).

 

Menurutnya Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas menyiapkan tiga program keuangan inklusif inisiatif OJK, yang menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan mampu berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan dan daerah terpencil.

 

Layanan tersebut yakni Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), program Layanan Keuangan Perbankan Reksa Dana Mikro dan Asuransi Mikro (Laku Mikro) serta Simpanan Pelajar (SimPel).

 

Program Laku Pandai, kata Muliaman, menyediakan produk- produk keuangan yang sederhana dan mudah dipahami, murah, aman, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang saat ini belum terjangkau layanan industri keuangan.

 

“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan perbankan, hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang sama sekali belum dapat mengakses  layanan perbankan," ujarnya.

 

Untuk program Laku Mikro, kata dia, masyarakat Desa Tegalrejo juga dimungkinkan untuk membeli produk keuangan mikro lainnya, seperti asuransi mikro.

 

Asuransi mikro ini diharapkan dapat membantu masyarakat kecil bertahan saat menghadapi berbagai risiko yang berpengaruh terhadap kelangsungan penghasilannya seperti saat sedang sakit, terdampak bencana alam, dan kematian anggota keluarganya.

 

Sedangkan produk SimPel merupakan tabungan untuk siswa (pelajar) yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di negeri ini dengan syarat cukup mudah, sederhana, dan fitur menarik. Tabungan SimPel diperuntukkan bagi siswa –mulai PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA sederajat, yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memegang KTP.

 

Pembukaan rekening SimPel dilakukan melalui kerja sama pihak sekolah dengan perbankan, sekaligus dalam rangka mengedukasi dan mengimplmentasikan keuangan inklusi guna menumbuhkan budaya menabung sejak dini.

 

“Dengan hadirnya ketiga program ini, diharapkan tak sekedar meningkatkan literasi keuangan masyarakat di pedesaan. Namun juga mampu menjadi katalisator aktivitas ekonomi masyarakat daerah dalam mendorong pemerataan pembangunan,” ungkapnya.

 

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sinarmas Tbk, Freenyan Liwang menegaskan, pihaknya sangat mendukung program OJK dalam memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat yang belum mengenal dan menggunakan layanan perbankan.

 

 Program inklusi keuangan OJK ini juga akan meningkatkan dan memperluas akses keuangan kepada masyarakat. “Bahkan program inklusi keuangan OJK ini juga akan mendorong penetrasi pasar layanan perbankan ke pelosok daerah,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement