Jumat 08 Jan 2016 16:15 WIB

Resep Melahirkan Generasi Rabbani

Keluarga sakinah (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Keluarga sakinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Memilih pasangan pernikahan sevisi dalam membangun keluarga yang tentram(sakinah), sarat cinta (mawaddah), dan penuh rahmat (rahmah), merupakan salah satu langkah ikhtiar dalam melahirkan gerenasi Rabbani.

Ketua Umum DPP Hidayatullah, Nashirul Haq saat menjadi narasumber seminar pendidikan nasional Munas IV Muslimat Hidayatullah di Kampus Arrohmah Putri Pesantren Hidayatullah Batu, Malang, Jawa Timur, Kamis (7/1) mengungkapkan, para Muslimat hendaknya meneladani para ibu-ibu muslimat terdahulu di zamannya masing-masing.

“Banyak teladan perjuangan seorang ibu yang bisa kita contoh dalam melahirkan generasi Rabbani. Diantaranya kisah perjuangan ibunda Hajar, perjuangan Ibunda Khadhijah, perjuangan Ibunda Fatimah binti Muhammad, dan juga Ibunda-Ibunda para ulama seperti Imam Malik dan Imam Syafii,” kata Nashirul.

Dalam pengertiannya yang paling umum generasi rabbani adalah generasi dari umat ini yang berusaha berada dalam garis ajaran Islam serta berupaya mengajak siapa sajauntuk dekat dengan Allah. Demikianlah generasi yang berdaya dan memberi kemanfaatan.

Nashirul berharap, keberaan organisasi pendukung (open) Muslimat Hidayatullah ini bisa mewadahi para muslimat supaya dapat lebih optimal dalam membimbing generasi-generasi Islam menjadi generasi rabbani yang kelak turut berkontribusi berkelanjutan. Khususnya untuk membangun peradaban mulia dan meninggikan martabat bangsa.

Munas IV Muslimat Hidayatullah menggelar acara seminar kebangsaan membahas isu pendidikan kekinian dengan mengusung tema “Pendidikan Putri Berkualitas Menjamin Lahirnya Generasi Robbani Calon Pemimpin Bangsa”. Seminar ini menghadirkan pembicara lainnya yaitu Tokoh pendidikan yang juga mantan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr Imam Suprayogodan Rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana M.Sc.ES.Ph.D.

sumber : Rilis
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement