REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hujan abu vulkanik gunung Bromo mengguyur Kota Malang. Para pengguna jalan, baik sepeda motor dan roda empat diharapkan lebih berhati-hati. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karang Ploso, mengatakan, hujan abu yang melanda Kota Malang diakibatkan erupsi Gunung Bromo.
Staf bagian analisis dan prakirawan BMKG, Anung Suprayitno, mengatakan, abu didorong arah angin dari timur, sehingga abu masuk ke wilayah Malang Raya. “Angin itulah yang menyebabkan kawasan Malang Raya terdampak hujan abu,” kata Anung, Jumat (8/1).
Ia menjelaskan, sebaran abu sangat terasa, karena beberapa hari ini kawasan Kota Malang tidak diguyur hujan. Namun, jika intensitas hujan cukup baik, sebaran abu bisa berkurang, karena terbawa air hujan. “Sebaran abu sendiri masih tergantung dari aktivitas Gunung Bromo, dan itu belum bisa diprediksi,” katanya.
Sementara itu Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Malang membagikan masker pada pengguna jalan di empat titik. Empat titik itu antara lain kawasan Merjosari, MT Haryono, Jalan Tugu, dan simpang empat Jalan Merdeka – Kayutangan.
Salah satu anggota TRC BPBD, Agus mengatakan ada 4.000 masker tahap awal yang sudah habis dibagikan. Ia mengatakan TMC BPBD Kota Malang masih terus menyalurkan masker untuk kesehatan masyarakat. “Tadi sekitar 4.000 masker habis di tiga titik, saat ini di Kayutangan ditambah lagi 1.000 masker,” kata Agus.
Agus menjelaskan masker dibagikan kepada seluruh pengendara motor dan pejalan kaki. Agus menambahkan jika besok abu masih terasa di Kota Malang masker akan kembali dibagikan.
Sebelumnya, hujan abu vulkanik hanya terjadi di wilayah terdekat gunung Bromo, tepatnya di wilayah Kabupaten Malang. Seperti di Kecamatan Ngadas, Poncokusumo, Jabung dan daerah terdekat lainnya.
Sejak pagi tadi, hujan abu vulkanik mengguyur di wilayah Kota Malang. Abu vulkanik terasa saat mulai tampak abu di teras-teras rumah dan menempel di banyak mobil dan sepeda motor. Abu Vulkanik ini cukup terasa oleh pengedara.
Abu juga terlihat menempel di sejumlah mobil yang melintas di wilayah Kota Malang. Hal itu jelas cukup mengganggu pemandangan para pengendara. Abu vulkanik masih terus terlihat mengikuti arah angin. Akibatnya, banyak para pengendara yang menggunakan yang menutupi hidup dan mulutnya serta menggunakan kaca mata. Namun masih jarang pengendara sepeda motor yang menggunakan masker.