REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Perusahaan intelijen dunia maya Amerika Serikat, iSight Partners, pada Kamis (7/1) mengatakan memastikan kelompok peretas asal Rusia, yang dikenal dengan Sandworm berada di balik putusnya aliran listrik di Ukrain pada bulan lalu.
"Kami yakin Sandworm bertanggung jawab," ujar kepala pengulas pengintaian iSight, John Hultquist dalam wawancara.
Kesimpulan tersebut berdasarkan atas ulasan perangkat lunak berbahaya, yang dikenal dengan nama Black Energy 3 dan KillDisk, yang digunakan dalam serangan tersebut. Aliran listrik putus pada 23 Desember di perusahaan Prykarpattyaoblenergo di Ukraina barat, menyebabkan 80 ribu pelanggan tidak mendapat aliran listrik selama enam jam, kata laporan kelompok pengamanan industri energi Amerika Serikat.
Pihak keamanan SBU Ukraina menyalahkan Rusia, namun kementerian energi negara itu mengatakan akan menahan hubungan hingga mereka menyelesaikan penyelidikan resmi.
Perusahaan lain menghubungkan program berbahaya itu ke serangan tersebut, namun iSight adalah perusahaan pertama secara percaya diri memastikan Sandworm adalah yang bertanggung jawab.
ISight mengatakan masih belum jelas apakah Sandworm bekerja secara langsung kepada Moskow. Kelompok tersebut dinamai Sandworm karena adanya referensi yang mengarah kepada serial fiksi ilmiah Dune dimasukkan dalam program berbahayanya.
"Itu merupakan sebuah aktor asal Rusia yang beroperasi sejalan dengan kepentingan negara. Apakah mereka merupakan pekerja lepas atau bukan, kami tidak tahu," ujar Hultquist.
Hingga saat ini, kelompok itu telah terlibat dalam pengintaian, termasuk dalam serangkaian serangan terhadap Amerika Serikat menggunakan Black Energy yang memicu sebuah tanda peringatan bahaya pada Desember 2014 dari Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Baca juga:
Komunitas Muslim Kecam Serangan Seksual di Cologne
Respons Tes Nuklir Korut, Korsel Siarkan K-Pop di Perbatasan