Jumat 08 Jan 2016 18:57 WIB

Presiden Sudan Selatan Sepakati Pembagian Kekuasaan

Red: Ani Nursalikah
Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir
Foto: sudantribune.com
Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir

REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Presiden Sudan Selatan Salva Kiir pada Jumat (8/1) menyebut 50 orang dari gerakan pemberontak menjadi anggota parlemen.

Ia setuju memberi jabatan menteri dengan para pesaing-pesaingnya sesuai dengan sebuah perjanjian yang bertujuan mengakhiri perang saudara yang berlangsung dua tahun. Dalam pidato yang disiarkan melalui radio negara, Kiir mengumumkan penunjukan 50 anggota parlemen yang diajukan pemberontak.

Festus Mogae, mantan presiden Bostswana yang memimpin Komisi Pemantau dan Evaluasi Bersama (JMEC) mengatakan pemerintah akan memberikan 16 jabatan setingkat menteri, termasuk pertahanan, keamanan nasional, keuangan dan hukum.

Sedangkan 10 pos untuk pemberontak, termasuk perminyakan dan urusan kemanusiaan. Kelompok politisi berpengaruh yang dikenal dengan nama "mantan tahanan" akan memperoleh jabatan urusan luar negeri dan perhubungan, sementara urusan kabinet dan pertanian akan diberikan kepada partai-partai politik lainnya.