REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di pos pemeriksaan di daerah minyak utama Libya, yang menewaskan enam orang, termasuk bayi.
Cabang Libya kelompok garis keras itu mengeluarkan pernyataan, yang mengatakan bahwa serangan pada Kamis di Ras Lanouf, timur kota pantai yang dikuasai IS, Sirte, dilakukan pejuang asing dengan menggunakan mobil berisi peledak.
Pelaku bom bunuh diri lain pada Kamis menyerang sekolah pelatihan polisi di Zliten, barat Tripoli, menewaskan lebih dari 50 orang. Belum ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
IS makin berkuasa di Libya, diuntungkan oleh kekacauan negara itu sejak revolusi 2011, yang menggulingkan penguasa Moamar Gaddafi.
Pada Senin, organisasi itu melancarkan serangan terhadap terminal minyak di Ras Lanouf dan Al-Sidra, setelah mencoba selama berminggu-minggu untuk beegerak ke timur dari Sirte.
Kekuatan dunia takut Libya jatuh lebih jauh ke dalam kekacauan dan menjadi kubu IS tepat di pintu Eropa.