REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPP hasil muktamar Surabaya Romahurmuziy sedang menemui Kyai Haji Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Maimun di Jombang, Jawa Timur. Mbah Maimun merupakan Ketua Dewan Syuro PPP.
"Pertemuan itu membahas soal langkah muktamar Islah yang akan dilakukan ke depannya," ujar Sekretaris Jenderal PPP muktamar Surabaya Ainur Rofiq saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (9/1).
Mbah Maimun yang kini berusia 87 tahun adalah seorang ulama dan politikus. Saat ini beliau merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Ia pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang selama tujuh tahun.
Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondoknya yang baru berdiri selama sekitar delapan tahun. Tapi rupanya tenaga dan pikiran ia masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode.
Rofiq mengatakan Muktamar Islah dilakukan secara bersama dan ksatria. "Siapapun yang akan memimpin dan dipilih, pihak lain tentu diharap bisa menerima," kata dia.
Lewat muktamar Islah ada tiga harapan yang ingin dicapai. Pertama, siapapun pemimpin yang terpilih akan mampu membawa PPP menjadi jaya. Kedua, muncul pemimpin yang betul-betul bisa mengantar PPP menjadi partai yang berasaskan Islam.
Baca juga, 'Kalau tak Ada Solusi Ditakutkan 2018 PPP tak Bisa Calonkan Anggota DPR'.
Pemimpin tersebut haruslah yang mengerti nilai-nilai Islam dan menjalankannya, serta punya visi dan misi ke depan. Pemimpin tersebut juga harus menjadi negarawan yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai panutannya. Ketiga, jika nanti PPP mendapat kepercayaan masyarakat, maka para kader PPP harus memperhatikan kemakmuran rakyat daripada kemakmuran dirinya sendiri.