REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) secara resmi telah menyerahkan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza, Palestina kepada Pemerintah Palestina. RSI Gaza adalah sumbangsih nyata kepedulian masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina khususnya yang berada di Jalur Gaza.
"Inilah persembahan rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina," ujar Ketua Presidium MER-C Henry Hidayatullah dalam sambutannya di acara Penyerahan Simbolis RSI Gaza di Theater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (9/1).
Henry mengatakan, seluruh relawan dalam pembangunan RSI Gaza adalah anak bangsa yang rela meninggalkan sanak keluarga dan tinggal di wilayah yang beresiko tinggi. Henry mempertahankan nama RSI Gaza dengan bahasa Indonesia untuk menjaga keindonesiaannya.
"Masyarakat Gaza kenal rumah sakit itu dengan nama mustasyfa Indonesia. Ada nama Indonesia di sana," ujarnya.
Henry mengatakan, RSI Gaza adalah saksi sejarah tentang keadilan dan persaudaraan. RSI Gaza, katanya, adalah bentuk kepedulian rakyat Indonesia dari yang miskin sampai kaya.
Henry menyampaikan, RSI Gaza diisi dengan peralatan medis canggih dengan kualitas terbaik. Total biaya pembangunan RSI Gaza adalah 126 miliar rupiah dan seluruhnya berasal dari sumbangsih rakyat Indonesia. "Total dana semua berasal dari rakyat Indonesia. Tidak ada dana asing," ujarnya.
Henry menjelaskan, masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan RSI Gaza terdiri dari berbagai kalangan. Ada sopir bajaj, pelajar, hingga kalangan artis dan pejabat.
"Ini adalah bentuk kepedulian masyarakat Indonesia pada kemerdekaan Palestina. Seperti apa yang telah rakyat Palestina lakukan dalam membela kemerdekaan Indonesia," ujarnya.