Ahad 10 Jan 2016 00:01 WIB

Pengangguran AS Berkurang 292 Ribu Orang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Angga Indrawan
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Pertumbuhan ketenagakerjaan AS menunjukkan perbaikan signifikan dengan penambahan 292 ribu tenaga kerja baru pada Desember 2015. Angka tersebut mengalahkan ekspektasi para pakar ekonomi sebelumnya. 

Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan tingkat pengangguran selama tujuh setengah tahun di bawah lima persen. Kenaikan jumlah tenaga kerja terlihat di sektor profesional dan bisnis jasa, konstruksi, perawatan kesehatan, dan jasa makanan. 

Selain itu, angka-angka untuk Oktober dan November direvisi untuk menunjukkan 50 ribu pekerjaan lebih telah diciptakan dari yang dilaporkan sebelumnya. 

Namun, tidak semua sektor terlihat untung dengan menambah tenaga kerja pada bulan Desember. Seperti pertambangan yang terus menurun tenaga kerjanya sebanyak 8.000, dan total kehilangan pekerjaan di sektor ini pada 2015 sebanyak 129 ribu. 

Pada kuartal keempat 2015, ekonomi AS menciptakan rata-rata 284 ribu pekerjaan per bulan, angka terbaik dibandingkan tiga kuartal sebelumnya. 

Angka-angka yang kuat menunjukkan ketahanan dalam ekonomi AS pada saat gejolak pasar di Cina dan ketidakpastian global. Belanja konsumen yang kuat telah mendorong pengusaha untuk mempekerjakan staf, mengimbangi penurunan ekspor di AS sebagai konsekuensi dolar yang lebih kuat. 

“Ini adalah salah satu tanda ekonomi domestik terus maju bersama,” kata Kate Warne, seorang investment strategist di Edward Jones, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/1). 

Menurutnya, kondisi ini bukan seperti game changer dalam pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, tetapi mengimbangi beberapa indikator lain yang baru-baru ini menunjukkan kemungkinan pelambatan ekonomi. 

Angka-angka datang setelah kenaikan suku bunga AS yang pertama pada Desember 2015 setelah hampir 10 tahun bertahan mendekati nol persen. Federal Reserve menaikkan suku bunga overnight bulan lalu sebesar 25 basis poin menjadi antara 0,25 persen dan 0,50 persen.

Saham AS dibuka lebih tinggi setelah angka pekerjaan yang dirilis. Dow Jones Industrial Average kemudian melemah, turun 167,65 poin atau 1,02 persen pada penutupan menjadi 16,346.45.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement