Ahad 10 Jan 2016 02:51 WIB

Pengakuan Korban Kecelakaan Bus di Malaysia Tewaskan WNI

Rep: Binti Sholikah/ Red: Angga Indrawan
Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA SELANGOR – “Saya terlempar keluar dari bus”. Demikian pengakuan Dewan Chandra (34 tahun), salah satu penumpang bus carteran yang tergelincir dan jatuh ke parit di Kilometer 43 Jalan Klang Teluk Intan, Sabtu (9/1).

Dewan mengaku ingat dengan jelas jika dia duduk di kursi paling depan bus dan terbangun dari tidurnya ketika ia merasa bus tergelincir. “Ada ledakan keras dan saya melihat bus menabrak tiang lampu sebelum terjun ke parit,” kata Dewan Chandra dalam kesaksiannya du markas polisi Kuala Selangor, seperti dikutip dari kantor berita Bernama.

“Itu semua terjadi dalam sekejap mata,” kata pria yang hanya mengalami cedera ringan itu.

Baca: Kronologi Kecelakaan Bus Terbalik di Malaysia yang Tewaskan Dua WNI

Kecelakaan terjadi pada pukul 05.05 pagi waktu setempat. Dua orang WNI tewas di lokasi kejadian, sementara delapan lainnya mengalami luka parah. Dua puluh dua penumpang lainnya menderita luka ringan, sedangkan sisanya tidak mengalami cedera. 

Bus tersebut diketahui sedang menuju dermaga feri di Bagan Datoh, Perak, untuk menjemput feri yang akan kembali ke Meda, Indonesia. Semua korban dibawah ke Rumah Sakit Tanjung Karang dan Rumah Sakit Sungai Buloh. 

Korban lain yang selamat, Effendi Muhamadiah (44), menyatakan insiden tersebut terjadi begitu cepat dan sebagian besar penumpang terbangun oleh ledakan keras. 

“Saya mendengar ledakan keras, tetapi tidak benar-benar terbangun. Hal berikutnya yang saya tahu saya memiliki luka ringan di kepala, lengan dan kaki. Itu terjadi dalam hitungan detik dan saya hanya bersyukur kalau saya selamat,” ungkapnya. 

Di Rumah Sakit Sungai Buloh, Lirnawati (39), terlihat trauma dengan kejadian tersebut. Dia menderita patah kaki dan luka di wajah. Suaminya, Hanafi (40), mengatakan, ia menerima telepon dari salah satu temannya yang memberitahukan bus yang membawa istrinya mengalami kecelakaan pada pukul 05.30 pagi. 

“Dia naik bus dari Central Market di Kuala Lumpur untuk pergi ke dermaga di Bagan Datoh, dia harus kembali ke Medan untuk memperbarui dokumen perjalanannya yang berakhir hari ini,” kata Hanafi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement