REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, negaranya melakukan uji coba bom hidrogen sebagai langkah pertahanan diri terhadap ancaman perang nuklir.
"Uji bom yang diluncurkan Korea Utara tersebut merupakan langkah pertahanan diri untuk membela perdamaian di Semenanjung Korea dan keamanan regional dari bahaya perang nuklir yang disebabkan oleh imperialis yang dimpimpin AS," katanya kepada kantor berita KCNA.
Uji coba nuklir keempat Korut pada Rabu (6/1) membuat marah AS dan Cina yang tidak diberi pemberitahuan sebelumnya. Meski pemerintah AS dan senjata ahli meragukan klaim Korut yang menyatakan perangkat tersebut adalah bom hidrogen.
Bom tersebut bisa mencakup kemampuan pembom nuklir B-2 dan B-52 juga kapal selam bertenaga nuklir. Para ahli percaya, uji bom hidrogen Korut yang menyebabkan gempa tremor 5,1 terlalu kecil untuk menjadi uji bom hidrogen yang tepat.
Kim mengatakan, uji coba bom hidrogen sebagai pertahanan diri adalah hak yang sah dari negara yang berdaulat. Bahkan tindakan tersebut diakuinya tidak bisa dikritik pihak lain.
Komentara Kim sejalan degan retorika resmi Korut yang menyalahkan AS karena menyebarkan senjata nuklir di semenanjung Korea. Namun AS mengaku tidak memiliki senjata nuklir yang ditempatkan di Korea Selatan.