Ahad 10 Jan 2016 16:17 WIB

Ini Tanggapan Chiropractic First Soal Wafatnya Allya Siska

Rep: Desy Susilawati/ Red: Didi Purwadi
Polisi memasang segel di klinik Chiropractic First, Pondok Indah Mall, Jakarta, Kamis (7/1).   (Republika/Wihdan)
Polisi memasang segel di klinik Chiropractic First, Pondok Indah Mall, Jakarta, Kamis (7/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Chiropractic First memberikan tanggapan atas wafatnya pasien wanita Allya Siska Nadya pada pekan lalu. Allya meninggal di rumah sakit ternama Jakarta setelah menerima perawatan di klinik Chiropractic First cabang Mal Pondok Indah 1, Jakarta Selatan.

Dalam rilisnya yang ditandatangani operations Manager PT Chiropractic First Indonesia Office, Widodo Heru, klinik tersebut menyampaikan kronologis kejadiannya sebagai berikut:

''Almarhumah Allya Siska Nadya pertama kali datang ke klinik Chiropractic First cabang Mal Pondok Indah 1, Jakarta Selatan pada 5 Agustus 2015 untuk berkonsultasi dan perawatan karena sebagian berita pada tanggal 6 baru dilakukan dan tanggal 5 melakukan pendaftaran,'' tulis rilis Chiropractic First.

Dari foto X-ray yang diberikan almarhumah, tulisnya, dipastikan bahwa ada cacat bawaan tulang leher karena vertebra yang tidak terbentuk sempurna saat lahir. Akibatnya, tulang leher yang bersangkutan mengalami pembengkokan ke depan. 

Dari riwayat medis, Saudari Allya menderita tekanan darah tinggi dan pernah terkena demam berdarah. Namun, dalam kunjungannya, almarhumah mengeluhkan sakit leher berat yang kronis, sakit pinggang, pundak yang sangat kaku, dan telinga berdenging.  

Dalam kunjungan pertamanya ke cabang, beliau diperiksa oleh Randall Cafferty, chiropractor dengan lisensi dari Amerika Serikat.

''Cafferty melakukan manipulasi tulang belakang standar kepada almarhumah yang membuatnya merasa lebih enak dan kembali lagi pada hari berikutnya, yaitu 6 Agustus 2015, untuk perawatan kedua pada siang hari dan almarhumah tidak menyampaikan keluhan apa-apa setelah menjalani perawatan,'' tulis rilis klinik Chiropractic First.

Karena harus segera berangkat ke Paris, tulisnya, almarhumah meminta perawatan ketiga malam harinya pada hari yang sama. Saat meninggalkan cabang, Saudari Allya tidak mengeluhkan sakit atau gejala apa pun, dan meninggalkan klinik dengan berjalan kaki seperti biasa didampingi pihak keluarga.

Sangat disesalkan bahwa pada 6 Agustus 2015 tengah malam, almarhumah merasakan nyeri yang hebat dan masuk rumah sakit sampai meninggal pada 7 Agustus 2015 pagi hari.

''Kami sampaikan bahwa, Chiropractic First melalui chiropractor bersedia melakukan perawatan bagi pelanggan yang mengalami cacat bawaan tulang leher, secara kasus-per-kasus berdasarkan penilaian chiropractor bersangkutan. Dengan perawatan yang tepat dan menghindari bagian yang mengalami kelainan, belum pernah ada pelanggan yang mengeluhkan masalah setelah perawatan dari chiropractor,'' kata Widodo dalam rilisnya tersebut.

''Karena itu, terjadinya kematian sangat disayangkan dan penyebab kematian secara pasti baru dapat diketahui setelah pelaksanaan otopsi,'' katanya.

Terkait keberadaan Randal Cafferty, chiropractor yang menangani almarhumah Alya semasa yang bersangkutan menjalani perawatan, pihak perusahaan telah menjalin kerjasama dengan pihak berwajib untuk melakukan investigasi sejak November 2015.  

Chiropractic First sampai saat ini masih berusaha mencari Randall Cafferty dan akan meyakinkan Randall untuk kembali ke Indonesia agar dapat membantu pihak kepolisian dalam investigasinya dalam rangka proses penegakan hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement