REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, Presiden Joko Widodo saat ini lebih percaya diri dibandingkan masa awal kepemimpinannya. Kepercayaan diri tersebut terlihat sejak ditunjuknya Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso.
Jokowi juga terlihat mulai menunjukan sikap percaya diri dengan keputusan dan pernyataan di hadapan publik. Termasuk saat menghadiri pertemuan dalam skala internasional, meskipun tidak terlalu maksimal.
"Dan dalam reshuffle, dia berkali bilang jangan desak saya, belum ada presiden yang bicara terus terang seperti itu," kata Hendri pada diskusi "Gaduh Isu Reshuffle, Siapa Menteri Tergusur?" di Cikini, Jakarta, Ahad (10/1). (Baca juga: Jokowi Setuju Indonesia Punya GBHN).
Hendri juga menjelaskan, dengan hadirnya Jokowi dalam kapasitas Presiden dalam Rapat kerja nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan pada hari ini semakin menguatkan kepercayaan diri. Jokowi dinilai telah mendapatkan dukungan politik lebih banyak dari PDI Perjuangan sebagai presiden Indonesia dibandingkan tahun lalu.
"Dengan kehadiran Jokowi di Rakernas PDIP ini psikologi Jokowi berubah," katanya.
Dengan kepercayaan diri yang bertambah, Jokowi juga dapat membuat keputusan tegas tanpa ragu. Apalagi Jokowi dinilai termasuk pemimpin yang tidak mudah ditebak langkah-langkah dalam mengambil keputusan.