Senin 11 Jan 2016 00:08 WIB

Warga Bekasi Dihebohkan Mayat Bersimbah Darah

Rep: C37/ Red: Ilham
Petugas mengidentifikasi mayat (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas mengidentifikasi mayat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ‎BEKASI -- Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan di Jalan I Gusti Ngurah Rai RT 02/010, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ahad (10/1) pagi. Sosok mayat tersebut menimbulkan kehebohan bagi warga, karena ada noda darah di bagian wajah dan tubuh korban.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi, Inspektur Satu Puji Astuti mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga bernama Tedi. Saat itu, Tedi yang hendak membuka tokonya terkejut, ada pria tergeletak di depan toko.

Mengira pria tersebut sedang tidur, Tedi membangunkannya. Namun, ia terkejut, karena saat didekati ada darah segar yang keluar dari mulut dan hidung korban, hingga memenuhi sekitar jenazah.

"Dia melihat korban berdarah-darah dan langsung melaporkan hal ini ke Polsek Bekasi Kota," kata Puji, Ahad (10/1).

Polisi menduga, korban tewas akibat menderita penyakit berat. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik, seperti luka lebam dan luka bacok menggunakan senjata tajam.

"Kemungkinan korban adalah tunawisma dilihat dari penampilannya dan tidak ada kartu identitas di lokasi. Diduga dia meninggal dunia karena sakit," kata Puji.

Guna memastikan penyebab kematiannya, kata Puji, polisi membawa jenazah korban ke RSUD Kota Bekasi untuk diautopsi. Korban memkai kaos hitam dan celana jeans pendek, bertubuh gemuk dengan usia sekitar 40 tahun, dan berambut pendek.

Pihaknya pun mengimbau apabila ada warga yang merasa mengenal korban, untuk segera melapor ke Polsek Bekasi Kota atau Polresta Bekasi Kota. "Warga sekitar TKP tidak ada yang mengenal korban. Jadi kami menghimbau, bila ada warga yang merasa kehilangan kerabat bisa segera melapor ke aparat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement