Senin 11 Jan 2016 00:14 WIB

Polda Sulawesi Kecewa Ada Polisi Bergurau Soal Bom

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ilham
Granat. Ilustrasi
Foto: hdwpapers.com
Granat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ancaman keberadaan bom yang bernada lelucon kembali terjadi. Kali ini seorang anggota kepolisian yang hendak berangkat dari Makassar menuju Denpasar diamankan petugas bandara karena mengaku membawa bom.

Lelucon petugas ini pun sontak menuai banyak kecaman. Pasalnya lelucon ini sempat membuat panik sejumlah penumpang. Bahkan penerbangan Lion Air JT‎-745 sempat mengalami penundaan penerbangan.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Kombes Pol Frans Barung Mangera menyatakan kekecewaan atas aksi 'nakal' tersebut. Menurut dia, setiap anggota kepolisian tidak pernah diajarkan untuk melakukan gurauwan seperti keberadaan bom di dalam bandara.

"Seharunya mereka menjaga keamanan dan kedisiplinan di ruang publik. Bukan malah bikin kegaduhan seperti ini," kata Frans Barung, Ahad (10/1).

Menurut Frans Barung, meski sebuah lelucon hal ini semestinya tidak dilakukan di tempat seperti Bandara. Apalagi dalam penerbangan seperti ini mempunyai regulasi khusus untuk menjaga setiap penumpang dalam mengenakan alat transportasi udara tersebut.

Anggota polisi yang melakukan gurauan bom ini pun akan diserahkan ke Polres Maros untuk dilakukan pemeriksaan. Mengenai kemungkinan diserahkan ke Proma Polda Sulselbar, Frans Barung belum bisa memastikannya. Penyerahan itu ke Propam bisa dilakukan setelah ada pemeriksaan di Polres Maros.

Sementara, Humas Angkasa Pura Bandara Sultan Hasanuddin mengatakan, saat adanya kejadian ancaman bom pihaknya langsung memberikan status kuning di Bandara. Artinya ada pengetatan sistem keamanan. Setelah dilakukan pengecekan terhadap badan pesawat Lion Air dan semua barang di bagasi dinyatakan aman, status kuning pun dicabut.

"Untuk penerbangan lain tidak terganggu. Hanya saja pesawat Lion Air yang hendak dinaiki  jadi agak telat karena kejadian tadi," kata Hary.

Sebelumnya, tiga orang aparat kepolisian‎ yang merupakan calon penumpang maskapai Lion Air rute Makassar-Denpasar dengan Nomor Penerbangan JT-745 yang rencananya berangkat sekitar pukul 16.40 Wita.‎ Salah satu anggota polisi Iptu Pol Cahyo Widyanto kemudian mengeluarkan gurauwan bahwa di dalam tasnya terdapat bom, sesaat setelah dia melewati X-ray sekitar pukul 15.20. Wita.‎ Saat mendengar hal ini, petugas Avsec yang berada di dekat X-ray langsung mengamankan Iptu Cahyo ke ruangan Avsec.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement