REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Catur Laswanto sepakat dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal pemangkasan agenda festival. Catur mengatakan agenda festival DKI memang masih terlalu besar.
"Festival itu jangan kita jadikan satu-satunya event organizer (EO) sehingga biaya sedemikian mahal dan sumber daya semua ke situ," kata Catur, Ahad (10/1).
Kepala dinas yang baru dilantik pada Jumat (8/1) kemarin ini mengatakan pariwisata kedepannya harus bisa menggali seluruh potensi bisnis dan kerjasama dengan kelompok profesional atau kelompok budaya. Hal ini, lanjut, Catur akan membuat biaya untuk festival semakin berkurang.
"Selama ini mahal karena EO, makanya mahal, kita seakan akan jadi pengelola tunggal," katanya.
Ahok memotong anggaran disparbud dalam KUA-PPAS 2016. Ahok menilai disparbud kerap melakukan pemborosan dengan menggelar sejumah festival.
"Saya sudah katakan kita fokus bagusin museum, soalnya museum kita lembab dan ada yang tergenang. Ini bikinnya tuh festival dan event seharga Rp 3-5 miliar," kata Ahok.
Ahok memangkas sekitar Rp 150 miliar dana KUA-PPAS pada APBD P 2016. Sehingga tahun ini anggaran Disparbud DKI hanya Rp 150 miliar. Langkah ini diambil usai rapat tertutup bersama jajaran Disparbud DKI pada Rabu (18/11) kemarin.
Pada 2014 lalu Disparbud DKI menganggarkan penyelenggaraan festival hingga Rp 1,2 triliun. Kemudian tahun 2015, anggarannya Rp 700 miliar.