Senin 11 Jan 2016 12:27 WIB

Hikayat Ummu Mahjan, Marbot di Masa Rasulullah

Rep: Ali Yusuf/ Red: achmad syalaby
Seribu marbot mendapat pelatihan
Foto: Azka Empowering Center
Seribu marbot mendapat pelatihan

REPUBLIKA.CO.ID, Di usianya yang sudah senja memang tidak banyak yang bisa Ummu Mahjan lakukan. Pekerjaan Ummu Mahjan sebagai petugas kebersihan masjid menjadi pengisi sisa waktunya menjelang akhir hayat.

Seperti dikisahkan di buku 100 Kisah Muslim Terhebat Sepanjang Masa, Ummu Mahjan menjadi marbot semasa Rasulullah SAW masih hidup. 

Seperti diriwayatkan Tharani dan Daruquthi, bahwasanya Rasulullah SAW pernah mengatakan, orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.

“Itulah yang menjadi penyemangat saya untuk membersihkan tempat ini (masjid). Di  mana tempat ini menjadi tempat orang Muslim mengingat yang menciptakannya (Allah SWT),” kata Ummu Mahjan ketika ditanya kerabatnya kenapa selalu berada di lingkungan mesjid, padahal usianya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja.

Ketika itu, waktu shalat Magrib hampir tiba. Ummu Mahjan kembali beranjak dari tempat persitirahatannya yang tidak jauh dari masjid. Ia bergegas menyapu semua debu yang masih terlihat di bagian-bagian vital masjid. Sampah dedaunan segera dia bersihkan sebelum jamaah masjid datang.“ Kamu semu (kotoran) tidak boleh terlihat lagi ketika waktu shalat tiba,” kata Ummu Mahjan dalam hatinya.

Dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari, Ummu Mahjan selalu riang. Dia pun sering kedapatan berbicara sendiri ketika bekerja. Keikhlasan dalam melaksanakan pekerjaan nampaknya membuat rasa bosan Ummu Mahjan hilang. Rembesan keringat yang keluar dari kulitnya jarang ia hiraukan jika sudah bekerja. Seperti dikisahkan, Ummu Mahzan memiliki kulit gelap, namun bercahaya di bagian wajahnya. Seperti itulah kegiatan sehari-hari Ummu Mahjan sampai dia meninggal.

Meninggalnya Ummu Mahjan membuat Rasulullah SAW merasa kehilangan. Terlebih Rasulullah tidak sempat melihat kondisi terakhir Ummu Mahjan sebelum meninggal.  Rasulullah SAW kaget kenapa para sahabatnya tidak memberi tahu perihal kematian Ummu Mahjan. Padahal Rasulullah memantau perkembangan Ummu Mahjan.

Perasaan kaget Rasulullah SAW seperti dikisahkan dalam hadist Abu Hurairah Ra, bahwasanya ada sorang wanita berkulit hitam yang biasanya membersihkan masjid. Suatu ketika Rasulullah bertanya mengenai keberadaan Ummu Mahjan kepada para sahabat dan mereka menjawab. “Ia telah meninggal  dan telah dikuburkan, wahai Rasulullah.” 

Mendangarkan jawaban dari salah satu sahabatnya itu Rasulullah berkata. “Mengapa kalian tidak memberitahukan hal itu kepada ku?"Para sahabat menjawab. “Kami mendatangi Anda tapi anda masih dalam keadaan tidur. Sehingga kami menshalatkan dan langsung menguburkannya.”

Mendengarkan jawaban itu Rasulullah langsung meminta ditunjukan tempat di mana Ummu Mahjan dimakamkan. Para sahabat bergegas menunjukkan kuburannya kepada Rasulullah SAW. Setelah sampai di makamnya, Rasullah shalat jenazah untuk mendoakan Ummu Mahjan. Setelah itu Rasulullah berkata.“Sesungguhnya kuburan ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya. Allah menerangainya bagi mereka karena aku telah meshalatkannya,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement