REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), terus dilakukan. Targetnya, tahun ini pembangunan terminal maupun bangunan penunjang bisa dibangun. Pada kuartal 3 tahun 2017, seluruh pembangunan bisa diselesaikan. Salah satu fasilitas yang akan dibangun, adalah pusat keberangkatan haji dan umrah.
"Kami akan tajamkan segmen pasar umroh dan pemberangkatan haji. Jadi, kami akan bangun pusat haji dan umroh," ujar Dirut PT BIJB, Virda Dimas kepada wartawan, Senin (11/1).
Menurut Virda, penerbitan visa umrah per hari mencapai 5000. Jadi, PT BIJB akan menajamkan potensi ini. Di pusat haji dan umrah, nantinya akan dibuat replika Makkah, Madinah, dan manasik yang lengkap dan fasilitas lainnya."Jadi, mereka nanti memilih berangkat dari Kertajati. Karena, dengan berbagai fasilitas itu keberangkatan haji bisa lebih nyaman," katanya.
Pusat keberangkatan haji dan umrah ditargetkan dibangun bersamaan dengan pembangunan fasilitas yang lain. Karena, salah satu syarat menjadi bandara embarkasi haji adalah tersedianya asrama haji. "Kami akan kaji dulu. Kan kajian Feasibility study (FS) selesainya Februari," katanya.
Saat ini, kata dia, pembangunan bandara internasional di Kertajati, Majalengka terbagi dua, yakni fasilitas sisi darat dan sisi udara. Kementerian Perhubungan, bertanggungjawab atas pembangunan sisi udara. Sedangkan pihaknya, bertanggungjawab untuk membangun fasilitas sisi darat, yang terbagi dalam 3 paket pekerjaan.