Senin 11 Jan 2016 14:34 WIB

Revaluasi Aset Sumbang Pajak Rp 20,14 Triliun

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Penerimaan pajak
Foto: Bismo/Republika
Penerimaan pajak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan, program revaluasi aset menyumbang penerimaan pajak 2015 Rp 20,14 triliun. 

Ken menyampaikan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pihak yang paling antusias dengan program revaluasi aset. "Jumlah pajak revaluasi dari BUMN Rp 10,6 triliun," kata Ken di kantornya, Senin (11/1). 

Sisanya berasal dari pajak revaluasi perusahaan swasta Rp 9 triliun dan swasta Rp 700 miliar. 

Meski begitu, Ken tidak bisa menyebutkan berapa banyak jumlah dan siapa saja perusahaan yang mengajukan revaluasi tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dibeberkan karena bersifat rahasia. 

Program revaluasi aset menjadi salah satu isi dari paket kebijakan ekonomi jilid V. Pemerintah memberi diskon tarif pajak bagi perusahaan yang mau melakukan revaluasi. Tahun lalu, pajak revaluasi aset diturunkan dari 10 persen menjadi hanya tiga persen. 

Tahun ini tarifnya dinaikkan secara bertahap menjadi empat persen pada semester I 2016 dan enam persen pada semester II 2016. Program revaluasi aset hanya berlaku pada tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement