Senin 11 Jan 2016 15:05 WIB

Dilantik Jadi Ketua DPR, Ini Fokus Ade Komarudin

  Setya Novanto (tengah) bersama Ade Komarudin (ketiga kanan) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Setya Novanto (tengah) bersama Ade Komarudin (ketiga kanan) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Ade Komarudin akan fokus meningkatkan produktivitas institusi DPR RI dalam membuat produk legislasi. Ade mengajak seluruh anggota DPR berkomitmen mewujudkannya.

"Tahun 2015, DPR hanya menghasilkan tiga undang-undang, ini harus dievaluasi dan menjadi instrospeksi, sehingga ke depan harus lebih produktif," katanya, dalam pidato perdana pada Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (11/1).

Ade menyadari bahwa fungsi legislasi DPR mengalami sorotan dari masyarakat, karena mengalami kemerosotan dari segi jumlahnya. Menurut dia, pihaknya sudah mengetahui bahwa kurang maksimal kinerja dalam produk legislasi itu disebabkan energi anggota DPR dikuras untuk berbagai kegiatan dan hanya menciptakan kegaduhan.

"Dalam pembuatan UU bukan hanya tugas DPR, namun juga pemerintah, sehingga koordinasi dan komunikasi keduanya harus ditingkatkan," ujarnya lagi.

Baca juga: Agung Laksono Kecewa Pelantikan Ade Komarudin

Ade menegaskan, dengan kebersamaan antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi di DPR, dan seluruh anggota, maka produktivitas bisa meningkat. Menurut dia, ke depan komunikasi yang dibangun bukan hanya formal namun lebih intensif secara informal, agar tidak ada kecurigaan dan tidak ada batasan.

"Saya tidak boleh memikirkan hanya satu partai saja, melalui komunikasi yang baik dan komitmen bersama, saya yakin semua masalah bisa diselesaikan," katanya.

Selain itu, menurut dia lagi, dalam hal tugas pengawasan, DPR menampung aspirasi masyarakat dan DPR ingin melakukan pengawasan secara konstruktif. Dia menjelaskan, DPR ingin memberikan jalan keluar bagi pemerintah terhadap suatu masalah, yaitu menyampaikan kritik dan memberikan solusinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement