REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum meyakini hilangnya beberapa warga DIY mulai beberapa bulan terakhir ini terkait dengan kelompok tertentu.
‘’Saya tidak tahu persis penyebab hilangnya beberapa orang warga yang ada di wilayah DIY. Karena laporan langsung ke aparat keamanan,’’kata Sultan pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (11/1).
Apalagi, lanjut dia, Pemda DIY tidak mempunyai perangkat intelijen dan yang mempunyai perangkat intelijen kepolisian/ TNI. Terkait dengan adanya berbagai pihak mereka yang hilang itu diantaranya seorang dokter dan anaknya, Sultan mengaku belum yakin. ‘’Saya belum yakin apakah dia terekrut oleh kelompok tertentu,’’ujarnya.
Karena itu dia berpesan kepada berbagai pihak apabila meninggalkan rumah harus berpamitan dengan orang yang ada di rumah. ‘’ Kalau meninggalkan rumah itu pamit. Pamitan ini harus dijadikan kebiasaan, biarpun sudah tua, kalau pergi harus pamit entah yang divrumah anak/ isteri atau pembantu seharusnya pamit mau kemana,’’ujarnya.
Dia mengungkapkan Pemda DIY sedang mendesain orangtua ikut bertanggungjawab terhadap anaknya yang berusia di bawah 18 tahun untuk bisa menanggung aspek hukum. Sehingga bila terjadi sesuatu terhadap anak orangtua harus bertanggungjawab.