REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Setelah beberapa pekan menghilang, akhirnya dr. Rica Handayani (28) ditemukan. Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti menyampaikan, istri dari Aditya Akbar itu ditemukan pukul 06.00 WIT di Bandara Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.
"Ia kami temukan bersama anaknya dan sepupunya, Eko Purnomo," kata Anny, Senin (11/1).
Setelah ditemukan di sana, dr. Rica bersama keluarganya segera dibawa pulang menggunakan pesawat ke Bandara Ahmadyani, Semarang. Kemudian setelah itu menggunakan jalan darat menuju Yogyakarta, dan sampai di Polda DIY pukul 16.00 WIB.
Menurut Anny, saat ini yang bersangkutan masih dalam proses pemeriksaan di Polda DIY. Di antaranya untuk pengambilan sidik jari. Sementara itu, walaupun sehat secara fisik, dr. Rica dan sepupunya sendiri belum bisa memberikan keterangan perihal kepergian mereka.
Untuk menggali informasi lebih dalam, Kapolda DIY, Kombes Pol Erwin Triwanto menuturkan, pihaknya akan bekerjasama dengan tim psikolog dari Mabes Polri untuk memeriksa dokter Rica. "Harapannya setelah ada tim psikolog nanti, dr. Rica bisa lebih kooperatif dalam memberikan keterangan," katanya.
Menurut Erwin, hingga sekarang polisi belum dapat menyimpulkan apakah kepergian dr. Rica bersama beberapa anggota keluarganya memiliki hubungan dengan aliran tertentu atau tidak. Saat ini pun pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan.
Meski begitu, Erwin menyampaikan, saat kuliah dulu dr. Rica memang pernah mengikuti aliran gafatar. Namun setelah lulus dan menikah, ia sudah tidak aktif lagi di sana.
Berdasarkan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol. Hudit Wahyudi, dr. Rica beserta anaknya Zafran Alif Wicaksono dikabarkan hilang pada akhir Desember 2015 lalu. Laporan kehilangan tersebut disampaikan oleh suaminya langsung ke Polda DIY.
Kronologis hilangnya perempuan asal Lampung itu dimulai dari penjemputan oleh sepupunya di Yogyakarta. "Memang dr. Rica ini tempat tinggalnya di Lampung Tengah. Tapi karena suaminya S2 ortopedi di Yogyakarta, akhirnya ia ikut tinggal di sini. Jadi saat di Yogyakarta ini, ia diajak oleh sepupunya pergi," tutur Hudit.