Senin 11 Jan 2016 18:29 WIB

Kisah Perjuangan Anak Pulau Bernama Gani Lasa Difilmkan

Salah satu adegan syuting film 'Mimpi Anak Pulau'.
Foto: Ist
Salah satu adegan syuting film 'Mimpi Anak Pulau'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah nyata kehidupan dan perjuangan anak pulau dari Batam, Kepulauan Riau bernama Gani Lasa di angkat ke layar lebar. Mengambil judul Mimpi Anak Pulau, film tersebut merupakan adaptasi dari novel karya Abidah El Khaliegy, penulis ‘Perempuan Berkalung Sorban’.

“Gani Lasa adalah tokoh inspiratif bagi masyarakat Kepulauan Riau. Dia adalah satu diantara tiga sarjana pertama di Batam yang lahir dan besar di pesisir Nongsa,” kata Executive Producer Mimpi Anak Pulau, Indra Sudirman kepada wartawan, Senin (11/1).

Menurut dia, kisah Gani Lasa patut menjadi teladan generasi muda. “Sebelum sukses hingga sekarang menjadi pejabat di Batam, dia melalui kisah hidupnya dengan penuh kepahitan. Kisahnya itulah yang kini kami filmkan,” katanya.

Mimpi Anak Pulau digarap Nadinne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta. Di tangan sutradara Kiki Nuriswan, film bergenre biografi drama tersebut sengaja mengambil seting lokasi sesuai aslinya di Batam.

“Film ini memiliki makna penting bagi masyarakat Batam, khususnya bagi orang tua agar tidak menyerah dan terus berusaha menyekolahkan anaknya dengan segala daya dan upaya,” kata Kiki.

Banyak cerita dramatis dan mengharukan dalam film yang dibintagi Ray Sahetapy, Ananda Lontoh, Herdin Hidayat, serta aktris-aktris Malaysia seperti Dato Ahmad Tamimi dan Mardiana Alwi dan aktor cilik Daffa Permana itu .

Dikisahkan bagaimana Gani Lasa kecil sebagai anak yatim yang hidup dengan segala kemiskinan di kampung pesisir pantai yang jauh dan sepi. Hanya ada 40 kepala keluarga, tanpa listrik, tanpa air bersih.

Ibunda Gani hanyalah pedagang kue. Tapi tekad, keberanian dan kemauan Gani Lasa untuk sekolah tetap tinggi. Gani kecil yang baru lulus SD  harus mendayung sampan ke Tanjung Pinang dari jam 17.00 hingga pukul 06.00. Dia harus berjuang melawan ombak dan badai agar dapat melanjutkan sekolahnya di PGA Tanjung Pinang.

Ketika di PGA itulah pertama kali Gani bersekolah menggunakan sepatu. Tak kalah pahit, ketika Gani harus merantau untuk menuntut ilmu di Yogyakarta. Sukses menyelesaikan sekolahnya, Gani Lasa kembali ke kampung halamannya, membangun kota Batam dan menghidupkan nelayan hingga sukses seperti sekarang ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement