Senin 11 Jan 2016 19:03 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Diproyeksi 5,2 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diproyeksikan di kisaran 5,2 persen. Pertumbuhan tersebut akan ditopang terutama dari sisi domestik.

Ekonom sekaligus Direktur Penelitian KENTA Institute, Eric Sugandi mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik daripada 2015. Pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 5,2 persen, lebih baik dari pencapaian 2015 yang diproyeksikan 4,7 persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Selain itu, pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik. Biasanya setiap Januari juga terjadi kenaikan upah minimum provinsi (UMP).

“Kalau tahun ini lebih banyak investasi, tentu lapangan kerja akan lebih banyak. Konsumsi rumah tangga bisa mencapai 5,0-5,3 persen,” jelasnya dalam paparan Indonesia’s Outlook 2016 di Jakarta, Senin (11/1).

Faktor lainnya, kata Eric, pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur diperkirakan lebih baik dari tahun lalu. Pada tahun 2015, kuartal pertama berlalu tanpa progres dalam pembangunan infrastruktur. Tahun ini pada kuartal pertama sudah bisa jalan karena lelang proyek sudah dilakukan dan ada refinancing untuk pembiayaan anggaran.

Investasi juga diperkirakan membaik. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, akan ada insentif bagi investor untuk meningkatkan investasi. Apalagi, suku bunga acuan (BI rate) kemungkinan besar akan dipangkas 75 basis poin sepanjang 2016.

Di sisi lain, dia memperkirakan ekspor masih akan tertekan sebagai dampak harga komoditas yang masih turun. Impor akan sedikit naik karena peningkatan demand untuk barang modal. Inflasi akhir tahun 2016 diproyeksikan di kisaran 4,5 persen, sedikit naik dari tahun lalu yang mencapai 3,35 persen.

“Kalau pemerintah bisa menggenjot belanja pemerintah di kuartal pertama, impact ke pertumbuhan ekonomi akan lebih baik,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement