REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah kabar yang beredar di masyarakat tentang pencabutan subsidi gas elpiji ukuran 3 kg.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menegaskan, hingga saat ini masih berlaku kesepakatan dengan DPR mengenai angka subsidi elpiji untuk 5,7 metrik ton gas elpiji. Ia menambahkan, tidak mudah untuk mencabut subsidi BBM lantaran prosesnya harus melalui pembahasan dengan komisi VII DPR.
"Subsidi elpiji 3 kg tidak ada rencana untuk dicabut karena itu perlu diskusi dengan parlemen," jelas Wiratmaja di kantornya, Jakarta, Senin (11/1).
Sementara itu, Senior VP Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (persero) Iskandar menambahkan, cadangan gas elpiji 3 kg saat ini bisa memenuhi 17,9 hari kebutuhan. Ia menilai tidak ada kekhawatiran atas kelangkaan.
"Dan 17 hari ini di porsi nasional sangat aman, dan di nasional aman, dengan dinamisasi cuaca, jadi walapun musim utara namun tinggi gelombang belum jadi hambatan kami sehingga operasi sangat aman," katanya.
Sebelumnya, isu pencabutan subsidi elpiji 3 kg membuat sejumlah agen nakal menimbun produk. Akibatnya, dilaporkan adanya kelangkaan elpiji 3 kg.
Baca juga: Konversi Minyak Tanah ke Gas Fokus ke Indonesia Timur