REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Menyiapkan 40 hektare lahan di daratan terdekat dari Lapangan Abadi, Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku. Langkah pemerintah ini dilakukan meski belum ada keputusan akhir mengenai lokasi pembangunan unit pengolahan gas Masela, apakah di laut atau di darat.
Direktur Pembinaan Hulu Direktorat Jenderal Minyak dan Gasbumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan, lahan seluas 40 hektare tersebut diharapkan dapat digunakan dan menciptakan efek domino kepada masyarakat. Ia mengatakan, pemerintah ingin nantinya dengan dioperasikannya blok abadi tersebut dapat membantu masyarakat sekitar.
Djoko mengungkapkan, 40 hektare tersebut akan digunakan untuk logistik shore base. Nantinya, semua pembangunan akan dibangun di tanah tersebut.
"Nanti digunakan untuk logistik shore base yang sifatnya untuk semua pembangunan apapun, pelabuhannya di situ untuk pembangunan pengembangan daerah setempat," kata Djoko di kantornya, Jakarta, Senin (11/1).
Djoko menampik bahwa keputusan blok Masela telah diputuskan. Saat ini, ungkapnya, pembahasan masih terus dilakukan dan akan diajukan dalam rapat kabinet. Ia menegaskan, saat ini pemerintah bukan mempermasalahkan isu on shore LNG atau floating LNG.
"Kita isunya ini bukan on shore LNG atau floating LNG, kita semua mnyiapkan, Ya kita tunggu sidang terbatas kabinet," kata dia.